Equityworld Futures - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka naik sebesar 17,48 poin di tengah sentimen eksternal dan domestik yang positif. IHSG BEI dibuka menguat 17,48 poin atau 0,32 persen menjadi 5.442,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 5,54 poin (0,59 persen) menjadi 945,12. "Sentimen domestik dan eksternal yang relatif positif menopang pergerakan IHSG," papar Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis. Nico Omer mengatakan bahwa perkembangan yang terus membaik atas program amnesti pajak memberikan kepercayaan bagi pelaku pasar di dalam negeri sehingga mendorong aksi beli. Dari eksternal, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang bergerak menguat menjadi salah satu faktor pendorong bagi bursa saham dunia untuk bergerak di area positif. Sementara itu,Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa tercapainya persetujuan pembatasan produksi pada sidang Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah membuat index Dow Jones Industrial (DJI) bergerak naik yang kemudian direspon positif oleh pelaku pasar di bursa Asia. Menurut Satrio Utomo, pemodal dapat mengakumulasi saham-saham dari sektor pertambangan. Di sisi lain, saham-saham sektor perbankan juga terlihat bergerak naik, menjelang berakhirnya masa pelaporan amnesti pajak tahap pertama. "Pemodal bisa fokus pada kedua sektor tersebut seraya menanti munculnya tren naik pada sektor konsumer dan properti," katanya. Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 116,85 poin (0,49 persen) ke level 23.736,50, indeks Nikkei naik 224,23 poin (1,35 persen) ke level 16.687,67, dan Straits Times menguat 16,71 poin (0,59 persen) posisi 2.874,52. PT Equityworld Futures
0 Comments
Equityworld Futures - Harga emas bergerak relatif stagnan dan berada di level tinggi di sesi perdagangan Asia hari Jumat (23/09) dan berusaha merangka naik lagi setelah mengalami peningkatan ke level tinggi dua minggu pada sesi perdagangan sebelumnya. Saat berita ini diturunkan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,335 dolar AS. Harga emas Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember diperdagangkan di kisaran level harga 1,339 dolar AS per troy ons melandai sebesar 0.42 persen. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember turun signifikan yakni sebesar 1.09 persen berada di level harga 19.88 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember berada di kisaran level harga 2.187 dolar AS per pound, turun sebesar 0.32 persen. Selama sesi perdagangan hari Kamis malam kemarin, harga emas meningkat seiring dengan melemahnya dolar AS. Kondisi ini terjadi setelah keputusan bank sentral AS yang tidak menaikkan tingkat suku bunganya dan memunculkan peluang kenaikan suku bunga pada akhir tahun 2016 nanti. Proyeksi Kenaikan Suku Bunga AS Hasil rapat kebijakan the Fed pada hari Kamis kemarin adalah tetap mempertahankan suku bunga yang berada di kisaran 0.25- 0.5 persen. Akan tetapi, apabila sektor ketenagakerjaan AS menunjukkan perbaikan maka kenaikan tingkat suku bunga pada bulan Desember akan terjadi. Di samping itu, dalam rapat kemarin, the Fed juga memutuskan untuk memangkas proyeksi kenaikan suku bunga pada tahun depan tahun 2018 mendatang. Sedangkan untuk rapat kebijakan the Fed selanjutnya dijadwalkan akan dilakukan pada awal bulan November dan pertengahan bulan Desember. Sebagian besar ahli ekonomi meyakini bahwa pembuat kebijakan the Fed bisa jadi akan menghindari kenaikan suku bunga pada bulan November karena rapat ini diselenggarakan beberapa hari sebelum pemilihan Presiden baru AS. Pelaku pasar kini memprediksi peluang kenaikan suku bunga AS bulan November hanya sebesar 10.3 persen dan probabilitas rate hike untuk bulan Desember adalah 57 persen. Seperti yang sudah diketahui bahwa logam mulia emas sangat sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga AS. Adanya kenaikan suku bunga oleh the Fed akan mengancam harga emas karena sebagian besar investor akan lebih meminati aset berimbal balik bunga daripada aset safe haven. PT Equityworld Futures Equityworld Futures - Sekertaris Jenderal OPEC, Mohammed Barkindo, kembali memaparkan detail baru mengenai kesepatan stabilisasi pasar yang tengah ramai didiskusikan. Ini menjadi salah satu indikasi kuat bahwa negara-negara produsen minyak memang telah mendekati disetujuinya suatu kesepakatan tertentu. Mohammed Barkindo Pada hari Selasa malam, kantor berita RIA melaporkan Sekjen OPEC mengatakan bahwa kesepakatan diantara negara-negara produsen minyak untuk menstabilkan pasar bisa berlaku hingga satu tahun, lebih lama dibanding kerangka waktu yang telah disebutkan oleh para pejabat OPEC lainnya. Saat ini sudah diketahui bahwa OPEC dan beberapa negara produsen minyak Non-OPEC (termasuk Rusia) tengah mendiskusikan sebuah kesepakatan guna stabilisasi pasar, minimal dengan membekukan tingkat output, namun detail penting seperti waktu dan batasan-batasan kesepakatan masih belum dipublikasikan. Menteri Energi Aljazair sebelumnya menyampaikan bahwa pertemuan informal negara-negara OPEC dan Non-OPEC di Aljazair tanggal 28 September mendatang bakal membantu menyeimbangkan pasar minyak setidaknya selama enam bulan. Pada bulan April 2016, diskusi serupa berakhir nihil setelah Iran menolak keras untuk ikut andil. Kini, masalah tersebut dinilai sudah tak lagi menjadi kendala karena laporan terbaru dari Iran menunjukkan level produksinya sudah mendekati kondisi masa sebelum negeri itu dikenai sanksi terkait nuklir. Beberapa sumber orang dalam OPEC yang diwawancarai Reuters pun optimis kalau persetujuan bisa dicapai. "Saya pikir kita kemungkinan akan mencapai konsensus," ungkap salah satu orang dalam OPEC, "Tidak akan ada sebuah keputusan. Keputusan akan disimpan hingga kita bertemu di November". Demikian ia merujuk pada rapat resmi OPEC berikutnya tanggal 30 November di Wina, Austria. Sementara sumber yang satu lagi menyatakan adanya momentum kuat untuk minimal terciptanya garis besar (outline) sebuah kesepakatan pada pekan depan (dalam pertemuan di Aljazair). Di sisi lain, harga minyak masih gamang. Harga minyak mentah berjangka Brent pada sesi perdagangan Asia hari Rabu pagi ini (21/9) berada di sekitar $46.47, sedangkan WTI $44.83 per barel. Kedua harga acuan tersebut berada di kisaran yang sama dengan hari Senin pasca pernyataan pertama Barkindo, meski sempat tergelincir di hari Selasa setelah Menteri Perminyakan Venezuela menyatakan suplai minyak global harus turun sebesar 10% agar tingkat produksi melandai ke level yang setara dengan tingkat konsumsi. PT Equityworld Futures Equityworld Futures - Harga emas di sesi Asia pada hari Kamis (22/09) mengalami peningkatan seiring dengan keputusan the Fed yang sudah terprediksi sebelumnya yaitu tidak mengubah tingkat suku bunga AS. Meskipun demikian, outlook untuk kenaikan tingkat suku bunga tahun ini oleh FOMC masih terbuka. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,333 dolar AS. Harga emas Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember naik 0.44 persen ke level harga 1,337 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember diperdagangkan di level harga 19.91 dolar AS per troy ons mengalami peningkatan cukup signifikan yakni sebesar 0.72 persen dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember menjadi 2.167 dolar AS per pound, naik sebesar 0.56 persen. Selama sesi perdagangan hari Rabu malam kemarin, harga emas terpantau naik ke level harga tinggi dua minggu setelah bank sentral AS tidak menaikkan suku bunga. Keputusan the Fed ini menurunkan outlook terhadap kenaikan tingkat suku bunga jangka panjang sehingga melemahkan mata uang dolar AS. Hasil Dan Keputusan Rapat The Fed The Fed tidak memutuskan untuk mengubah suku bunganya pada kesempatan kemarin, tapi mengindikasikan sinyal kuat terhadap adanya kenaikan suku bunga AS tahun ini apabila kondisi pasar ketenagakerjaan menguat. Ketua the Fed, Janet Yellen menyatakan pertumbuhan ekonomi AS diharapkan bisa meningkat dan kenaikan suku bunga akan diperlukan untuk menjaga perekonomian terhindar dari pertumbuhan ekonomi yang berlebih sehingga menyebabkan tingkat inflasi yang sangat tinggi. Selain itu, Yellen berpendapat, the Fed memperkirakan ada satu kali kenaikan suku bunga apabila pasar ketenagakerjaan AS berlanjut untuk membaik dan risiko-risiko baru tidak muncul kembali. Seperti yang sudah diketahui bahwa harga emas sensitif dengan pergerakan tingkat suku bunga AS. Ketika suku bunga AS masih rendah, hal ini akan cenderung membuat dolar AS melemah dan menyebabkan minat investor terhadap emas meningkat. Kondisi tersebut selanjutnya memicu kenaikan terhadap harga emas. Hingga kini, harga emas terpantau sudah naik 26 persen, didorong oleh adanya tren tingkat suku bunga rendah di AS dan Eropa serta suku bunga negatif di Jepang. PT Equityworld Futures Equityworld Futures - Harga minyak terpantau naik tajam di awal sesi perdagangan Asia Senin pagi ini (19/9) setelah sempat terpuruk pekan lalu akibat meningkatnya kerisauan akan limpahan surplus. Data jumlah sumur pengeboran minyak di AS menunjukkan peningkatan, tetapi pernyataan dari beberapa tokoh OPEC mengipasi optimisme pasar untuk tercapainya kesepakatan yang menstabilkan pasar pada pertemuan di Aljazair tanggal 26-28 September 2016. OPEC Jumat lalu, harga minyak berjangka anjlok tajam hingga minyak mentah AS menyentuh level harga terendah lima pekan setelah adanya indikasi peningkatan aktivitas pengeboran di Amerika Serikat. Baker Hughes melaporkan bahwa jumlah sumur pengeboran (oil drilling rigs) naik sebanyak 2 ke angka total 416. Padahal hanya sehari sebelumnya persediaan minyak mentah hasil pengilangan dikabarkan melonjak. Harga minyak Brent pun sempat merosot hingga $45.48, terendah sejak 2 September, akibat kekuatiran surplus global yang berkepanjangan hingga tahun 2017. Namun demikian, situasi menunjukkan tanda-tanda pemulihan Senin pagi ini. Di New York Mercantile Exchange (NYMEX), harga minyak mentah berjangka untuk pengiriman bulan Oktober melesat sekitar 1% ke kisaran harga $43.72. Sementara harga acuan internasional Brent menanjak hingga sekitar $46.45 per barel. Tadi malam kantor berita Aljazair mengabarkan bahwa Sekertaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo menyatakan optimis bisa menggelar rapat luar biasa untuk mendiskusikan harga minyak jika mencapai konsensus dalam pertemuan informal di Aljazair tanggal 26-28 September mendatang. "Pertemuan informal disarankan sebagai langkah untuk mengadakan rapat luar biasa dengan tujuan mengambil keputusan untuk menstabilkan pasar," demikian ungkapnya. Bersama dengan itu, Barkindo mengatakan bahwa OPEC tak mentargetkan harga tertentu, melainkan hanya stabilisasi pasar. Namun demikian, pernyataan tersebut memperkuat statement Menteri Energi Aljazair Nureddine Bouterfa pekan lalu akan adanya konsensus diantara negara-negara anggota OPEC dan Non-OPEC tentang perlunya menstabilkan pasar minyak dan mendorong harga ke kisaran $50-60 per barel. Menyusul pernyataan Barkindo, Reuters pun melaporkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuturkan bahwa negara-negara OPEC dan Non-OPEC sudah "mendekati" sebuah kesepakatan untuk menstabilkan pasar minyak dan ia mentargetkan sebuah pengumuman dalam bulan ini. PT Equityworld Futures Equityworld Futures - Harga emas meningkat tipis pada hari Selasa (20/09) seiring dengan dolar AS yang sedikit melemah di sesi perdagangan Asia jelang rapat kebijakan bank sentral AS dan di Jepang. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD berada di kisaran level harga 1,316 dolar AS. Harga emas dan the fed Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 0.11 persen menjadi di level harga 1,319 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember ke level harga 19.32 dolar AS per troy ons, meningkat sebesar 0.13 persen dan tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember menjadi 2.148 dolar AS per pound, melandai sebesar 0.37 persen. Sedangkan selama sesi perdagangan emas semalam, harga emas reli dan berusaha naik seiring dengan munculnya beragam spekulasi dari spekulator dan sebagian besar para investor memilih untuk melindungi aset mereka dengan membeli emas. Disamping itu, adanya penurunan pada mata uang dolar AS pada sesi perdagangan hari Senin kemarin mendorong permintaan logam mulia emas sebagai aset investasi alternatif. Pelaku Pasar Tunggu Pernyataan The Fed Rapat kebijakan bank sentral AS yang akan dilaksanakan selama dua hari ini akan dimulai hari Selasa malam nanti. Sedangkan pengumuman tingkat suku bunga AS dan pernyataan serta komentar dari the Fed akan dilakukan pada hari Kamis dini hari nanti. Para analis memprediksi the Fed akan mempertahankan suku bunganya dan bisa jadi akan memberikan indikasi yang jelas terkait kapan tingkat suku bunga AS akan terjadi. Apabila tingkat suku bunga AS tidak berubah, hal ini memicu mata uang dolar AS berada di bawah tekanan. Kondisi ini selanjutnya berpotensi membuat logam mulia emas lebih menarik untuk dibeli oleh pelaku pasar. Namun sebaliknya, jika bank sentral memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga di AS, maka investor akan cenderung memilih investasi dengan aset yang berimabalik bunga ketimbang membeli emas yang tidak berhubungan langsung dngan kenaikan suku bunga tersebut. Selain menunggu pengumuman suku bunga dan pernyataan the Fed, kini pelaku pasar tengah menantikan hasil rapat kebijakan dan pengumuman suku bunga oleh bank sentral Jepang (BoJ) yang juga mengadakan rapat tanggal 20-21 bulan ini. PT Equityworld Futures Equityworld Futures - Harga minyak terpantau naik tajam di awal sesi perdagangan Asia Senin pagi ini (19/9) setelah sempat terpuruk pekan lalu akibat meningkatnya kerisauan akan limpahan surplus. Data jumlah sumur pengeboran minyak di AS menunjukkan peningkatan, tetapi pernyataan dari beberapa tokoh OPEC mengipasi optimisme pasar untuk tercapainya kesepakatan yang menstabilkan pasar pada pertemuan di Aljazair tanggal 26-28 September 2016. OPEC Jumat lalu, harga minyak berjangka anjlok tajam hingga minyak mentah AS menyentuh level harga terendah lima pekan setelah adanya indikasi peningkatan aktivitas pengeboran di Amerika Serikat. Baker Hughes melaporkan bahwa jumlah sumur pengeboran (oil drilling rigs) naik sebanyak 2 ke angka total 416. Padahal hanya sehari sebelumnya persediaan minyak mentah hasil pengilangan dikabarkan melonjak. Harga minyak Brent pun sempat merosot hingga $45.48, terendah sejak 2 September, akibat kekuatiran surplus global yang berkepanjangan hingga tahun 2017. Namun demikian, situasi menunjukkan tanda-tanda pemulihan Senin pagi ini. Di New York Mercantile Exchange (NYMEX), harga minyak mentah berjangka untuk pengiriman bulan Oktober melesat sekitar 1% ke kisaran harga $43.72. Sementara harga acuan internasional Brent menanjak hingga sekitar $46.45 per barel. Tadi malam kantor berita Aljazair mengabarkan bahwa Sekertaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo menyatakan optimis bisa menggelar rapat luar biasa untuk mendiskusikan harga minyak jika mencapai konsensus dalam pertemuan informal di Aljazair tanggal 26-28 September mendatang. "Pertemuan informal disarankan sebagai langkah untuk mengadakan rapat luar biasa dengan tujuan mengambil keputusan untuk menstabilkan pasar," demikian ungkapnya. Bersama dengan itu, Barkindo mengatakan bahwa OPEC tak mentargetkan harga tertentu, melainkan hanya stabilisasi pasar. Namun demikian, pernyataan tersebut memperkuat statement Menteri Energi Aljazair Nureddine Bouterfa pekan lalu akan adanya konsensus diantara negara-negara anggota OPEC dan Non-OPEC tentang perlunya menstabilkan pasar minyak dan mendorong harga ke kisaran $50-60 per barel. Menyusul pernyataan Barkindo, Reuters pun melaporkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuturkan bahwa negara-negara OPEC dan Non-OPEC sudah "mendekati" sebuah kesepakatan untuk menstabilkan pasar minyak dan ia mentargetkan sebuah pengumuman dalam bulan ini. PT Equityworld Futures Harga Minyak Meroket | Equityworld Futures - Setelah kemarin berusaha rebound, harga minyak tadi malam berhasil meroket setelah persediaan minyak AS dilaporkan mengalami penurunan berkali lipat lebih banyak dibanding perkiraan sebelumnya. Hari Jumat ini (9/9) harga terpantau agak melandai, tetapi belum ada tekanan signifikan. Di saat yang sama, negara-negara produsen minyak masih terus melakukan lobi-lobi menjelang beberapa pertemuan yang dijadwalkan akan diselenggarakan antara September hingga November. ilustrasi Saat berita ini diturunkan, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan November terpantau menurun ke $49.53 setelah Kamis malam tadi melonjak lebih dari $2 atau 4.2% ke harga penutupan $49.99. Di sisi lain, minyak mentah NYMEX untuk pengiriman Oktober mundur ke $47.20 setelah tadi malam melompat lebih tinggi dibanding Brent. Gagal Bongkar Muat Kenaikan drastis harga minyak di sesi perdagangan Amerika tersebut didorong oleh data persediaan minyak mentah AS yang mengalami penurunan pekanan terbesar sejak Januari 1999. Laporan mingguan US Energy Information Administration menyebutkan adanya penurunan sebesar 14.51 juta barel dalam waktu sepekan yang berakhir tanggal 2 September, meski sebelumnya pelaku pasar memperkirakan akan ada peningkatan sebanyak 225,000 barel. Angka-angka yang dirilis EIA tersebut selaras dengan laporan sebelumnya yang dipublikasikan lembaga swasta American Petroleum Institute di mana penurunan inventori juga melampaui ekspektasi. Namun demikian, EIA mengklaim total inventori minyak mentah AS saat ini yang berada pada 511.4 juta barel masih termasuk "tinggi secara historis untuk periode musim seperti sekarang." Penurunan inventori pun disinyalir disebabkan oleh jatuhnya impor masuk ke Gulf Coast ke angka 2.5 juta bph, terendah sejak pengumpulan data dimulai tahun 1990, karena kapal-kapal tertunda bongkar muat di Texas dan Louisiana akibat Badai Tropis Hermine. Saudi Dan Aljazair Berjumpa Di Paris Sementara itu, para trader minyak masih terus menimbang prospek pembekuan produksi di kalangan negara-negara produsen terbesar setelah Menteri Energi Saudi dan Menteri Perminyakan Aljazair dilaporkan bakal bertemu muka hari Jumat ini di Paris, Perancis. Sebuah sumber orang dalam dari OPEC mengatakan pada Reuters bahwa pertemuan itu merupakan bagian dari lobi-lobi untuk mendesak agar sebuah kesepakatan terkait pengendalian output tercapai. "Ada gerakan kuat menuju kesepakatan antara (negara-negara) OPEC dan non-OPEC untuk setidaknya membekukan produksi," katanya, "Nampaknya kita sedang bergerak menuju arah ini. Namun, jika kita akan membekukan (produksi), kita harus menggunakan sumber sekunder guna mengukur level produksi. Kita tak bisa mengizinkan setiap negara untuk menggunakan metode yang berbeda-beda. Iran harus setuju untuk bersama-sama dengan (negara) produsen lainnya dan menggunakan sumber-sumber (pengukuran) sekunder." Sebelumnya, sebuah upaya untuk membekukan produksi pada bulan April lalu gagal setelah Iran menolak untuk ikut ambil bagian dalam kesepakatan tersebut, sedangkan Arab Saudi enggan menjalankan program apabila tak semua anggota OPEC melaksanakannya. Baru-baru ini otoritas Iran menyatakan bersedia mendukung kebijakan stabilisasi pasar, tetapi belum mengindikasikan langkah konkrit apa yang akan diambil. Teheran masih keukeuh ingin menggenjot produksi hingga setidaknya mencapai 4 juta barel per hari. PT Equityworld Futures Rilis Data Ekonomi Penting AS | Equityworld Futures - Harga emas di sesi perdagangan Asia hari Kamis (15/09) mulai merangkak naik kembali sejalan dengan semakin pudarnya ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS oleh the Fed bulan September. Selain itu, sebagian besar investor kini masih menunggu rilis data ekonomi penting AS. Saat berita ini ditulis, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,324 dolar AS. Harga emas Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember meningkat sebesar 0.20 persen menjadi di level harga 1,328 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember diperdagangkan di kisaran level harga 19.09 dolar AS per troy ons mengalami kenaikan sebesar 0.13 persen dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember menjadi 2.152 dolar AS per pound, menurun sebesar 0.14 persen. Dalam perdagangan sesi New York semalam, harga emas reli dan berusaha naik dari level terendahnya dua minggu dengan sebagian besar para pelaku pasar menantikan rilis data ekonomi di AS. Rilis data ekonomi AS sangat penting karena dapat mempengaruhi ekspektasi pasar dan peluang terhadap keputusan the Fed terkait dengan tingkat suku bunga AS. Peluang Kenaikan Suku Bunga AS Bulan September Memudar Rilis salah satu data ekonomi di AS hari Rabu malam kemarin menunjukkan bahwa indeks harga impor dan ekspor negara AS mengalami penurunan cukup signifikan. Indeks harga impor secara bulanan untuk bulan Agustus terpantau turun dari 0.1 persen menjadi -0.2 persen. Sedangkan Indeks harga ekspor secara bulanan untuk bulan Agustus melandai ke level -0.8 persen dari 0.2 persen pada bulan sebelumnya. Adanya pelemahan pada rilis data ekonomi terbaru AS ini membuat Goldman Sachs menurunkan pandangan kenaikan tingkat suku bunga AS bulan September menjadi 25 persen dari 40 persen pada beberapa waktu lalu. Akan tetapi, peluang dan kesempatan untuk kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed pada bulan Desember meningkat menjadi 40 persen dari sebelumnya hanya 30 persen. Di samping itu, adapun para pelaku pasar saat ini tengah menantikan rilis data retail sales AS nanti malam untuk mengetahui indikasi lebih lanjut terkait dengan keputusan the Fed nanti. Diprediksi retail sales AS secara bulanan untuk Agustus naik ke level 0.2 persen dari -0.3 persen di rilis sebelumnya. PT Equityworld Futures Suami Potong Hidung Istrinya | Equityworld Futures - Dalam tradisi India, uang mahar diberikan oleh keluarga pengantin perempuan kepada keluarga mempelai pria. Ternyata masalah uang mahar tersebut bisa membuat seseorang gelap mata, seperti yang dilakukan oleh Sanjeev Rathore. Pria berusia 27 tahun tersebut memotong hidung istrinya, Kamlesh Rathore karena dianggap belum bisa membayar uang mahar pernikahannya. Dilansir dari naij.com, disebutkan bahwa perempuan berusia 25 tahun asal Uttar Pradesh, India utara, mengaku diserang oleh suaminya diserang oleh suaminya. Ia mengaku ditagih mahar sebesar 50 ribu rupee atau sekitar Rp9,8 juta sejak keduanya menikah delapan tahun lalu. Kamlesh mengaku jika suaminya hampir setiap hari mengganggunya dengan mengungkit-ungkit periah uang mahar yang belum terbayar tersebut. ”Dia terus-menerus menuntut 50 ribu (rupee),” kata Kamlesh, dikutip dari sindonews.com, Sabtu (17/9/2016). Wanita malang tersebut sebenarnya telah menjelaskan bahwa keadaan orangtuanya sangat memprihatinkan, sehingga belum bisa melunasi uang mahar tersebut. ”Saya berulang kali mengatakan kepadanya bahwa ayah saya sangat miskin dan dia tidak mampu (membayar) seperti jumlah yang ditentukan, tapi dia tidak mendengarkan dan menggunakan (alasan ini) untuk mengancam saya dengan memotong hidung saya. Dia telah memukuli saya selama bertahun-tahun. Dia menggunakan ikat pinggang, sandal, tongkat dan selalu menyiksa saya,” lanjut Kamlesh. Berdasarkan pengakuannya, suaminya menyerangnya pada Rabu (14/9/2016) saat dirinya masak makan malam. Ia mengatakan jika serangan itu tidak dilakukan oleh suaminya sendirian tetapi juga melibatkan keluarga suaminya. ”Mereka semua menyambar saya erat. Saya tidak bisa bergerak. Dan kemudian entah dari mana saya melihat pisau dan dia mepotong hidung saya,” ujar Kamlesh. Wanita yang kini telah memiliki putri berusia enam tahun tersebut akhirnya dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, suami dan adik iparnya kabur. Dokter tidak bisa menolongnya dengan menyambung kembali hidungnya karena potongan hidung itu dibawa kabur oleh Sanjeev. Kakak laki-laki Kamlesh, Sachin, menyatakan jika keluarganya tak memiliki uang untuk bisa membiayai operasi hidung adiknya. Pria berusia 26 tahun tersebut mengakui jika adik iparnya selama ini sering berperilaku kejam terhadap adiknya. “Suami adik saya sangat kejam. Dia selalu membuat hidup adik saya menderita. Dia bahkan memotong hidungnya dan mempersembahkannya kepada dewa di kuil. Dia sinting,” kata Sachin. Polisi kini masih memburu Sanjeev, ipar, dan kedua orangtuanya. PT Equityworld Futures |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |