EquityWorld Futures - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp645 miliar, meningkat 25,1% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp515,4 miliar hingga akhir 2018.
Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rachman mengatakan, bahwa peningkatan laba bersih menyebabkan peningkatan net profit margin di tahun 2018 sebesar 4,1%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 3,4%. "Perolehan kontrak baru di tahun 2018 sebesar Rp24,6 triliun meningkat sebesar 36,2% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp18,1 triliun," Dia menuturkan, dari perolehan pendapatan usaha Adhi sampai akhir tahun 2018 masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 80,7%, sisanya berasal dari lini bisnis Adhi Iainnya. "Capex yang diperuntukkan bagi pembelian aset tetap hingga Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp147,6 miliar. Selain itu, kami melakukan penyertaan ke anak usaha dan konsorsium sebesar Rp1,9 triliun yang terdiri dari penyertaan ke PT Adhi Commuter Properti (ACP) sebesar Rp1,1 triliun, PT Adhi Persada Gedung (APG) sebesar Rp0,5 triliun, dan konsorsium sebesar Rp0,3 triliun". EquityWorld Futures
0 Comments
EquityWorld Futures - Sepanjang tahun 2018, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)mencatatkan rugi bersih senilai Rp6,2 triliun, berbalik dibandingkan 2017 yang masih berhasil mencatatkan laba Rp3,3 triliun.
Dilansir dari Harian Neraca, perseroan menjelaskan, kerugian yang diderita akibat turunnya harga saham sejumlah anak usaha yang dimiliki langsung. Anak usaha tersebut yakni PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG). Oleh karena kerugian disebabkan oleh penurunan harga saham, maka kerugian yang diderita SRTG ini belum terealisasi. Di sisi lain, perseroan membukukan pendapatan yang terealisasi sebesar lebih dari Rp1,1 triliunsepanjang2018.Sebesar Rp900 miliar di antaranya berasal dari pendapatan dividen yang dikantongi perseroan dari pembayaran dividen anak usaha. Selain itu, perseroan juga mendapatkan keuntungan dari hasil investasi lainnya. Kinerja laba SRTG yang kurang memuaskan disebabkan beragam faktor eksternal, seperti kenaikan suku bunga, melemahnya mata uang dan harga komoditas yang fluktuatif yang menyebabkan tekanan pada IHSG. Alhasil, tekanan ini menciptakan dampak buruk untuk kinerja harga saham dari portofolio investasi. Total aset SRTG sebesar Rp20,1 triliun yang diatribusikan kepada perusahaan investasi yang fokus pada tiga sektor utama, yaitu sumber daya alam, infrastruktur dan konsumen barang dan jasa. Menurut Presiden Direktur SRTG Michael Soeryadjaya, kinerja perusahaan pada tahun 2018 menggambarkan strategi investasi yang dilakukan oleh Saratoga mampu menghasilkan hasil investasi yang optimal. Secara fundamental, perusahaan-perusahaan investasi Saratoga juga tumbuh secara positif dan terus meningkatkan nilai tambah perusahaan melalui strategi pertumbuhan organik dan non organik. Soal rugi investasi dari penurunan harga saham, lanjutnya, merupakan kondisi normal. Pasalnya, pasar selalu melalui berbagai tahap volatilitas. Sebagai investor jangka panjang,SRTG tetap percaya diri pada prospek perusahaan investasi dan percaya bahwa harga saham pada akhirnya akan mampu menyamai fundamental perusahaan. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan pendapatan bersih 2018 senilai Rp7,08 triliun, meningkat 23% dari 2017 senilai Rp5,74 triliun. Adapun komposisi pendapatan PWON terdiri atas 49% recurring revenue dan 51% development revenue. Direktur Independen sekaligus Sekretaris Perusahaan PWON Minarto mengungkapkan bahwa perseroan konsisten dengan strategi perseroan untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.
Dilansir dari Harian Neraca, Recurring revenue (pendapatan berulang) 2018 mencapai Rp3,46 triliun naik 16,1% dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp2,98 triliun, ditunjang oleh antara lain kenaikan pendapatan yang sudah beroperasi secara penuh dari pusat perbelanjaan Pakuwon Mall tahap 2 dan 3 yang telah dibuka Februari 2017 dan Tunjungan Plaza Mall tahap 6 yang dibuka September 2017 serta tambahan pendapatan organic dari pusat-pusat perbelanjaan ritel dan hotel-hotel existing perseroan. Sementara itu, development revenue PWON 2018 mencapai Rp3,61 triliun naik 30,8% dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp2,76 triliun, karena pengakuan pendapatan dari apartemen Anderson Pakuwon Mall Phase 4 serta penjualan rumah di Pakuwon City Surabaya. “Laba komprehensif tercatat sebesar Rp2,85 triliun, naik 42% dari 2017 yang sebesar Rp2 triliun,” Di sisi lain, belanja modal 2018 yang telah dikucurkan oleh PWON mencapai Rp1,95 triliun untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Kota Kasablanka Tahap 2, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall extension, dan EastCoast Mansion serta pembebasan lahan. Terkait dengan proyeksi 2019, Minarto menambahkan, recurring revenue PWON akan berasal dari pusat perbelanjaan ritel dan masih akan memberikan tambahan pendapatan organik, dan direncanakan dua hotel di Pakuwon Mall akan mulai beroperasi di paruh kedua 2019. EquityWorld Futures EquityWorld Futures – Di tengah bisnis kelapa sawit yang penuh tantangan, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) mencatatkan laba tahun berjalan di 2018 sebesar Rp84,51 miliar atau naik 582,08% dibanding periode yang sama tahun 2017yang mencatat laba bersih sebesar Rp12,39 miliar.
Dilansir dari Harian Neraca, Pendapatan emiten perkebunan ini tercatat sebesar Rp2,001 triliun atau naik 13,56% dibandingkan akhir Desember 2017 yang tercatat sebesar Rp1,762 triliun. Sedangkan beban pokok pendapatan mengalami kenaikan 8,61% dari Rp1,6 triliun menjadi Rp1,74 triliun. Selain itu, kewajiban perseroan tercatat sebesarRp412,3 miliar atau turun 25,04% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp550,19 miliar. Sementara itu, ekuitas perseroan tercatatsebesarRp665,8 miliar atau naik 60,62% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp414,51 miliar. Adapun aset perseroan tercatat sebesarRp1,078 triliun atau naik 11,82% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar964,7 miliar. Mahkota Group memproyeksikan penjualan pada 2019 berpotensi mencapai Rp5 triliun atau meningkat 2,5 kali dari target tahun lalu, dengan melakukan penghiliran. Menyasar produk turunan kepala sawit, merupakan strategi perseroan dalam mengejar pertumbuhan bisnis di tengah munculnya persaingan industri CPO yang cukup ketat. Kemudian dalam rangka melancarkan produksi minyak goreng pada semester II/2019, perseroan telah menyediakan stok sejak akhir tahun lalu. Perseroan pun memperlambat penjualan CPO pada akhir tahun lalu.Adapun nilai proyek hilirisasi tersebut mencapai Rp330 miliar. Dana pembangunan tersebut berasal dari pinjaman perbankan dan dana initial public offering(IPO). Selain pertumbuhan penjualan yang ditargetkan naik dua kali lipat, emiten perkebunan ini juga menargetkan laba sebesar Rp123 miliar atau tumbuh dari tahun lalu Rp50 miliar.Menurutnya, untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, perseroan harus menciptakan produk dengan nilai tambah. Asal tahu saja, pabrik minyak goreng yang bakal dibangun di Riau akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.500 ton per hari dengan luas 5-10 hektar. Pembangunan ini akan dimulai pada September mendatang dengan target rampung pada Juli 2029. Saat ini sebagian besar produksi berupa minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) atau mencapai 70% masih diekspor, yakni ke India, Pakistan, China dan negara di Eropa. Sementara sisanya menjadi konsumsi dalam negeri. Sepanjang Januari-Februari 2019, perseroan membukukan produksi minyak sawit mentah sebanyak 41.767 ton. Pada Januari 2019, produksi CPO MGRO sebesar 16.131 ton dan Februari 2019 sebanyak 25.636 ton. Selain itu, lanjut Evi, perseroan juga berhasil membukukan kinerja yang semakin positif. Kinerja positif tersebut terlihat dari perlolehan laba Rp89,67 miliar pada Januari 2019, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu merugi Rp670 juta. EquityWorld Futures EquityWorld Futures – PT Menteng Heritage Realty Tbk (MHR), perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dan investasi, berencana melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan melepas maksimal 1,19 miliar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan menawarkan harga perdana di kisaran Rp101 hingga Rp105 per lembar saham, maka pemilik hotel The Hermitage Menteng ini berharap akan mendapatkan dana segar dari lantai bursa di kisaran Rp120-Rp125 miliar. “Dana IPO akan digunakan untuk akuisisi dan ekspansi usaha,” Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diperoleh pada 5 April 2019 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 8 April 2019. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 12 April 2019. MHR merencanakan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO sekitar 49,55% akan digunakan untuk mengakuisisi PT Global Samudra Nusantara, yakni perusahaan perkapalan, sekitar 25,57% akan digunakan untuk mengakuisisi PT Wijaya Wisesa Bakti, sebesar 19,98% akan digunakan un tuk peningkatan modal ke PT Wijaya Wisesa Develop ment, dan sisanya 4,90% akan digunakan untuk modal kerja perseroan. “Pada saat ini kami memiliki hotel dengan lokasi strategis bagi para pelaku bisnis dan MICE. Hotel kami yang diberi nama The Hermitage sangat diminati serta dinikmati karena desain gedung dari interior yang unik, klasik, namun tetap nyaman serta memberikan pelayanan prima,” Sebagai catatan, pendapatan Menteng Heritage Realty yang berakhir pada 31 Oktober 2018 mencapai sebesar Rp48,96 miliar. Sedangkan total ekuitas perseroan Rp610,16 miliar pada 31 Oktober 2018. “Berkat dukungan manajemen yang berpengalaman dan profesional dibidangnya serta dukungan Marriott International Inc untuk mengelola The Hermitage, hotel kami membangun reputasi, kompetensi, dan customer loyalty dari customer based Marriot International yang saat ini mencapai 120 juta anggota,” Adapun Global Samudra Nusantara (GSN) merupakan perusahaan pelayaran. Christofer memproyeksikan GSN bakal berkontribusi hingga Rp14 miliar tahun ini. Sementara tahun depan, Menteng Heritage memproyeksikan bakal mengantongi cash flow tahunan senilai Rp7,2 miliar. EquityWorld Futures EquityWorld Futures – PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik saat pesta demokrasi atau Pemilihan Umum (Pemilu) tahun ini dijamin aman. Saat ini, anak usaha PLN yakni Pembangkitan Jawa Bali (PJB) mengelola pembangkit listrik sebesar 14.000 megawatt yang tersebar di beberapa wilayah.
Direktur Operasi I PJB Sugiyanto mengatakan, beberapa pembangkit listrik milik PJB selalu dicek dan dilakukan perawatan, sehingga pasokan listrik selama pemilu dipastikan aman. "Jelang 17 April kami siap mendukung pilpres maupun pileg. Dari sistem kelistrikan sudah dikondisikan. Sampai hari H posisi kita siap". EquityWorld Futures EquityWorld Futures – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat di pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah berada di level Rp14.000-an per USD.
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange dibuka menguat 93,5 poin atau 0,66 % ke level Rp14.094 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.093 per USD – Rp14.115 per USD. Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah menguat 60 poin atau 0,42% ke Rp14.120 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.079 per USD – Rp14.227 per USD. Pagi ini kurs dolar AS turun tajam terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan. Dolar anjlok setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) mempertahankan suku bunga acuan stabil dan para pembuat kebijakannya mengabaikan proyeksi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini, karena bank sentral menandai perkiraan perlambatan dalam ekonomi. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga federal fund di 2,25% hingga 2,50%, bank sentral mengatakan dalam sebuah pernyataan. Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,6% menjadi 95,806, terendah sejak 4 Februari. Indeks sempat tergelincir di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada tipis perdagangan pagi ini. Rupiah masih bergerak di level Rp14.200-an per USD.
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 2,5 poin atau 0,02% ke level Rp14.230 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.226 per USD – Rp14.234 per USD. Rupiah menguat 4 poin atau 0,02% ke Rp14.221 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.210 per USD – Rp14.230 per USD. Sebelumnya, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan, kondisi ekonomi global saat ini penuh ketidakpastian. Setidaknya hal itu terlihat dari pergerakan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang seluruh negara. Menkeu era SBY ini mengatakan, seperti saat pemerintah merumuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, kurs dolar AS diasumsikan pada level Rp15.000 per USD. Padahal saat ini dolar AS melemah berada di level Rp14.000 per USD. Kondisi itu menunjukkan pemerintah pun tidak bisa memproyeksi dengan pasti soal nilai tukar Rupiah di tengah gejolak ekonomi global. Menurut Chatib, utamanya ada tiga faktor yang bisa membuat performa kurs Rupiah berubah sewaktu-waktu. "Rupiah itu bergantung pada tiga hal. Pertama, bagaimana keputusan The Fed (Bank Sentral AS) naikkan atau pertahankan suku bunga, kedua bagaimana harga minyak dan ketiga bagaimana dampak perang dagang". EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Saham Boeing Co jatuh 3% pada akhir perdagangan, setelah sepasang laporan surat kabar selama akhir pekan menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang proses sertifikasi untuk jet 737 MAX sebelum dua kecelakaan mematikan baru-baru ini.
Sebuah laporan Wall Street Journal mengatakan Departemen Transportasi AS sedang menyelidiki persetujuan Badan Penerbangan Federal (FAA) terhadap 737 MAX dan khususnya sistem anti-stall (MCAS). Seattle Times secara terpisah melaporkan bahwa analisis keselamatan Boeing terhadap sistem kontrol baru yang dikenal sebagai MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) memiliki kelemahan penting, termasuk daya (power) yang diremehkan. Surat kabar ini juga mengatakan FAA AS mengikuti proses sertifikasi standar pada MAX daripada pertanyaan-pertanyaan tambahan. "Boeing (akan menghadapi) jauh lebih banyak pengawasan daripada proses-proses yang telah dilihat sebelumnya," "Inspektur Jenderal Departemen Transportasi AS akan mencari masalah-masalah apa pun berkenaan dengan bagaimana manajemen menangani proses sertifikasi." Saham perusahaan telah menurun sekitar 10% sejak kecelakaan Ethiopian Airlines pada 10 Maret yang menewaskan 157 orang, menghapus hampir USD25 miliar dari kapitalisasi pasarnya, menurut data Refinitiv. Ethiopia mengatakan bahwa kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines memiliki "kesamaan yang jelas" dengan kecelakaan Lion Air di Indonesia pada Oktober tahun lalu. Penyelidikan Departemen Transportasi AS, yang diluncurkan setelah kecelakaan pada Oktober yang menewaskan 189 orang, telah memperingatkan kantor FAA untuk melindungi file komputer, WSJ melaporkan. "FAA akan dipanggil untuk perannya dalam proses sertifikasi dan setiap kontribusi terhadap masalah MCAS," Senin lalu, Boeing mengatakan akan menempatkan perangkat lunak yang telah diperbarui ke 737 MAX 8, beberapa jam setelah FAA mengatakan akan mengamanatkan "perubahan desain" di pesawat pada April. Saham Boeing turun 2,8% menjadi USD369,20 pada awal perdagangan, menjadikannya hambatan terbesar pada indeks Dow Jones Industrial Average. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan berada di kisaran 6.800 sepanjang 2019. Hal ini dikarenakan sejak memasuki November tahun lalu hingga saat ini, pasar keuangan Indonesia masih menerima masuknya dana-dana asing baik di pasar saham maupun obligasi, setelah sejak awal tahun lalu pasar keuangan domestik mengalami tekanan akibat faktor eksternal. Perbaikan ekonomi domestik serta tekanan global yang diperkirakan mereda sepanjang tahun ini akan menjadi angin segar bagi pasar keuangan.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir indeks selama tiga hari mengalami penguatan karena laporan keuangan beberapa emiten memperlihatkan pencapaian yang lebih baik dari yang diperkirakan semula. Hingga akhir tahun ini perkembangan makro ekonomi diperkirakan akan tumbuh lebih baik dibanding tahun lalu, setelah perekonomian tumbuh sebesar 5,17%, data neraca perdagangan Februari juga mengalami surplus sebesar USD329 juta, surplus pertama sejak September 2018. Dengan melihat perkembangan tersebut, Bahana Sekuritas meyakini, indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berada pada kisaran 6.800 sepanjang tahun ini, dengan perkiraan price to earning ratio (P/E) sebesar 15,5x, naik dibanding P/E saat ini sekitar 14.9x. Hal ini terutama ditopang oleh pertumbuhan rata-rata pendapatan emiten yang diproyeksikan mencapai 13,2%, kenaikan yang signifikan dibanding laju pertumbuhan tahunan rata-rata sepanjang 2010 – 2018 yang berada pada kisaran 6,6%. ‘’Tekanan dari eksternal kelihatannya tidak seberat tahun lalu, karena kenaikan suku bunga The Fed tertahan, yang juga akan berdampak positif untuk stabilitas nilai tukar,’’ ] Lucky menambahkan bahwa Investasi kelihatannya akan mengalami perbaikan setelah selesai Pilpres, dengan melihat pengalaman Pilpres dalam tiga periode terakhir, selalu ada boom investasi usai Pilpres yang selalu berjalan damai. Meski secara domestik akan ada perbaikan, namun beberapa risiko juga perlu dicermati seperti kenaikan harga minyak dunia yang akan berdampak pada pembengkakan defisit transaksi berjalan, perang dagang, turunnya harga komoditas dunia yang akan berdampak pada kinerja ekspor serta pengetatan suku bunga oleh Bank Indonesia bila kembali dilanjutkan. Bank sentral akan menentukan arah suku bunga pada 21 Maret, setelah menahan suku bunga di level 6% sejak Desember hingga bulan lalu. Berbagai estimasi ini, membawa Bahana memilih beberapa sektor unggulan yang layak dipertimbangkan seperti sektor telekomunikasi yang telah mengalami masa sulit dalam setahun terakhir, untuk sepanjang tahun ini diperkirakan akan mengalami perbaikan kinerja seperti PT XL Axiata (EXCL), juga PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dimana Bahama memperkirakan pertumbuhan pendapatan di level 7-9%. Sektor tembakau atau rokok seperti PT Gudang Garam (GGRM) juga akan mendapat sentimen positif karena pemerintah telah memutuskan tidak ada kenaikan cukai rokok untuk sepanjang tahun ini yang akan berdampak positif bagi profitabilitas perusahaan. Bagi emiten penyalur bahan bakar seperti PT AKR Corporindo (AKRA) akan mendapat sentiment positif dari turunnya harga minyak dan juga AKR ditunjuk menjadi salah satu dari 18 pemasok biodiesel. Meningkatnya investasi setelah PIlpres dan penyelesaian divestasi Freeport juga bisa menunjang penjualan tanah di kawasan industri milik perusahaan. Sektor konsumsi juga masih memiliki prospek positif dengan konsumsi rumah tangga yang diperkirakan lebih baik sepanjang tahun ini, dengan meningkatnya penyaluran dana desa dan bertambahnya bantuan kas langsung lewat program keluarga harapan. Sektor konsumsi khususnya untuk kelompok menengah ke bawah seperti PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) masih menjadi favorit Bahana, selain PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). EquityWorld Futures |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |