Equity World Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan dibuka menghijau, untuk menjadi sinyal kebangkitan usai kemarin anjlok sangat dalam. IHSG sesi pagi menguat 24,910 poin setara dengan 0,439% menjadi 5.692,23 dibandingkan 5.667,32 poin.
Pagi ini, seluruh sektor didominasi di zona penguatan. Sektor keuangan menguat 10,27 poin sedangkan sektor pertambangan menguat 8,41 poin dan sektor konsumer menguat 8,39 poin. Selanjutnya sektor infrastruktur terlihat melemah 1,52 poin. Peningkatan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kenaikan harga saham Bank Mandiri Tbk (BMRI), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan Bank Central Asia Tbk (BBCA). Hingga pukul 09.28 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR naik 0,90% jadi Rp44.950 per unit. Adapun harga saham BMRI naik 1,92% ke Rp6.625, BBRI naik 1,82% jadi Rp2.800, HMSP naik 1,14% ke Rp3.560, dan BBCA naik 0,24% jadi Rp21.000 per unit. Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar saham Asia mixed atau bervariasi pada hari perdagangan terakhir pada kuartalan, dengan Jepang dan Korea Selatan mengabaikan kenaikan yang terlihat di Amerika Serikat. Sementara bursa saham China merayap sedikit lebih tinggi. Bursa saham Jepang tergelincir, dengan indeks Nikkei 225 diperdagangkan lebih rendah sebesar 0,36%. Kerugian terlihat meluas pada berbagai sektor seperti pertambangan, produsen minyak hingga saham kereta api di antaranya sektor berkinerja terburuk di pagi hari. Sementara Kospi di Korea Selatan menghapus kenaikan awal untuk kemudian turun 0,42%. Saham kelas berat seperti Samsung Electronics terlihat turun 0,85% meskipun kinerja teknologi lainnya sedikit naik, sementara saham industri otomotif dan energi menurun. Indeks patokan Australia, ASX 200 tergelincir 0,13% ketika subindeks materials dan keuangan sedikit berubah dalam perdagangan pagi, meski begitu kerugian di sektor perawatan kesehatan membebani indeks. Pasar saham Cina berjuang untuk membaik setelah berada di bawah tekanan dalam beberapa sesi belum lama ini. Komposit Shanghai naik 0,2% setelah empat hari berturut-turut mencetak kerugian dan indeks CSI 300 blue-chip naik 0,43% pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng di Hong Kong juga memperlihatkan tren positif usai meningkat 0,35% dengan sektor barang konsumsi dan teknologi informasi memimpin kenaikan di sesi awal perdagangan. Selanjutnya Indeks yang lebih luas MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang lebih tinggi 0,25%. Hal ini usai mengoreksi beberapa kerugian setelah jatuh ke posisi terendah sembilan bulan pada Kamis, kemarin menurut Reuters. Equity World Futures
0 Comments
Equity World Futures - Pergerakan rupiah diperkirakan masih cenderung bergerak melemah seiring masih minimnya sentimen dari dalam negeri yang dapat mengangkat rupiah.
Di sisi lain, meningkatnya minat pelaku pasar terhadap mata uang safe haven selain USD, untuk mengantisipasi masih adanya sentimen perang dagang Amerika Serikat-China. "Ini dikhawatirkan dapat membuat rupiah kembali melemah," Adapun rupiah diestimasikan Reza akan bergerak dengan kisaran support di level Rp14.180 per USD dan resisten Rp14.166 per USD. Sementara, belum beranjaknya sentimen yang sama dari sebelumnya terkait dengan potensi terjadinya perang dagang antara AS dan China membuat laju pergerakan rupiah terimbas pergerakan valas global. Laju rupiah sempat melemah sebelum akhirnya ditutup stagnan. Di sisi lain, pelaku pasar beralih ke mata uang safe haven lainnya, terutama JPY seiring kekhawatiran terjadinya perang dagang AS-China akan menganggu volatilitas USD dan CNY. "Sementara itu, dari dalam negeri, selain dari minimnya sentimen, adanya pernyataan kontradiksi dari Menko Perekonomian Darmin Nasution yang pesimis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 tidak akan mencapai 5,2% menahan laju rupiah," Equity World Futures Equity World Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih terbebani di zona merah pada akhir perdagangan, setelah gagal memanfaatkan pelemahan mata uang Negeri Paman Sam. Rupiah masih berkutat pada kisaran level Rp14.160/USD hingga sesi sore perdagangan hari ini.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi akhir perdagangan anjlok menjadi Rp14.173/USD saat berhadapan dengan USD dibanding penutupan sebelumnya Rp14.153/USD. Rupiah bergerak pada level Rp14.123-Rp14.180/USD. Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah terpuruk ke level Rp14.179/USD atau memburuk dari penutupan awal pekan, kemarin Rp14.159/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp14.140-Rp14.183/USD. Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini tak berdaya ke posisi Rp14.170/USD atau tidak lebih baik dari sebelumnya Rp14.165/USD. Rupiah sedikit terkoreksi untuk mencoba keluar dari tekanan dibandingkan sesi pagi tadi. Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, hari ini tertahan pada tren pelemahan menuju level Rp14.163/USD. Posisi ini menunjukkan rupiah lesu dibandingkan posisi penutupan kemarin Rp14.105/USD. Di sisi lain seperti dilansir Reuters hari ini, dolar masih tertahan mendekati posisi terendah dalam satu pekan terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Hal ini seiring makin meningkatnya kekhawatiran investor terhadap konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra utama mereka, terutama China. Sementara mata uang China melemah ke posisi terendah dalam enam bulan, karena mencuatnya ekspektasi bahwa Beijing akan membiarkan yuan melemah lebih dalam beberapa hari mendatang untuk melunakkan dampak dari tarif perdagangan oleh AS. "Pasar mata uang sedang berada dalam kondisi rentan saat ini karena kekhawatiran perang dagang dan kami pikir dalam waktu dekat, dolar akan kembali menguat terhadap mata uang China dan beberapa rival utama lainnya," Terhadap enam mata uang utama rival mereka, USD secara luas cenderung mendatar di level 94,32 atau mendekati posisi terendah dalam hampir dua minggu. Sepanjang bulan tercatat indeks mengalami kenaikan 0,34%. Pelemahan justru terjadi pada euro, meski tidak besar usai lebih rendah 0,1% terhadap USD menjadi 1,1696. Posisi ini sebenarnya memperpanjang tren pemulihan dari level terendah dalam 11 bulan di level 1,1508 terhadap USD . Equity World Futures Equity World Futures - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Merck Tbk memutuskan pembagian deviden tunai sebesar Rp260 per lembar saham.
Direktur Keuangan Merck, Bambang Nurcahyo mengatakan sepanjang tahun lalu emiten sains dan teknologi tersebut membukukan laba bersih Rp155 miliar. Dari perolehan laba bersih tersebut sebagian besar atau sekitar 75% akan digunakan sebagai dividen tunai. "RUPST Merck pada tahun ini menyetujui pembagian dividen tunai Rp260 per lembar sahamnya," Sebagai informasi, hingga akhir Desember 2017 perusahaan asal Jerman tersebut mencatat penjualan bersih Rp1,16 triliun atau tumbuh 12% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Merck juga membukukan laba bruto sebesar Rp588 miliar, dengan laba bersih Rp155 miliar. "Selain digunakan sebagai dividen, laba bersih tahun lalu juga akan digunakan perseroan sebagai laba di tahan," Presiden Direktur Merck, Martin Faulner menambahkan RUPST perseroan juga memutuskan persetujuan untuk pelepasan segmen usaha consumer health kepada Procter & Gamble (P&G) senilai Rp1,38 triliun. Hal ini sesuai dengan keputusan Merck Global yang pada April 2018 lalu telah berkomitmen menjual segmen usaha tersebut. "Divestasi ini terkait keputusan Merck Global yang akan fokus di bisnis sains dan teknologi, mereka tidak berpikir jangka pendek tapi secara jangka panjang. Dan selama 10 tahun terakhir ini, Merck Global telah menjual dan mengakuisisi beberapa perusahaan," Untuk mengatasi hilangnya segmen bisnis consumer health, menurut dia, perseroan akan fokus pada bisnis biopharma. Unit bisnis tersebut berhasil meraih pertumbuhan dua digit dan tumbuh di atas pasar selama lima tahun terakhir. Bahkan di akhir 2017, divisi biopharma mampu bertahan mengungguli pasar bertahun-tahun. Equity World Futures Equity World Futures - Saat ini revolusi digital telah memiliki dampak yang cukup signifikan pada gaya hidup yang semakin dinamis. Teknologi telah membuat perubahan besar di seluruh dunia dan mempermudah segala keperluan seperti berdagang, informasi berita terkini dan lain-lain.
The Indonesia Capital Market Intitute (TICMI) yang merupakan satu di antara anak perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya memanfaatkan perkembangan teknologi ini untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin belajar hingga memiliki sertifikasi profesi di pasar modal Indonesia. "Sekolah pasar modal online bisa tambah jumlah investor efektif. Sekolah pasar modal wajibkan peserta buka rekening minimal Rp100.000," Terang dia dengan menggencarkan sekolah pasar modal seperti itu, maka bisa menambah jumlah investor baru di pasar modal hingga 1.000 tiap bulan. " Dalam beberapa tahun ini, TICMI telah mengembangkan berbagai macam platform digital seperti Ruang Informasi Digital TICMI (RIDMI) yang merupakan sebuah perpustakaan digital yang menyediakan e-book , data-data pasar modal dan referensi yang dirancang untuk masyarakat luas. RIDMI dapat diunduh melalui Google Play Store secara gratis yang memudahkan para penggunanya. Equity World Futures Equity World Futures - Rupiah kembali berpeluang melemah terhadap dolar Amerika Serikat, karena pelaku pasar lebih memilih untuk memegang sejumlah mata uang safe haven.
Sementara itu, meski dari dalam negeri tidak terlalu banyak berita negatif terkecuali rencana Bank Indonesia yang berencana kembali menaikan tingkat suku bunga acuannya. "Namun ini tampaknya belum sepenuhnya terefleksi pada pergerakan rupiah," Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengestimasikan, rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran di level support Rp14.123 per USD dan resisten Rp13.996 per USD. Sementara, pergerakan USD yang melemah terimbas terapresiasinya EUR tampaknya kurang direspon positif oleh rupiah yang cenderung melemah. Pergerakan USD melemah setelah indeks aktivitas bisnis diperkirakan akan melemah. Sementara, adanya rencana ECB untuk memperbaiki iklim moneter di kawasan Uni Eropa berhasil membuat EUR menguat. "Dari dalam negeri, tampaknya pelaku pasar masih terlihat panik dengan adanya sentimen perang dagang antara China dan AS serta rencana kenaikan suku bunga acuan BI, sehingga untuk sementara menjauhi rupiah," Equity World Futures Equity World Futures - Setelah libur panjang Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan dibuka melemah 0,86% alias 51,83 poin ke level 5.941,79.
Laju indeks semakin tertekan pada pukul 10.04 WIB, dengan menurun 1,95% atau 116,93 poin ke level 5.876,69. Sebelum libur, indeks ditutup anjlok 1,85% atau setara 113,07 poin menjadi 5.993,63 Adapun sembilan indeks sektoral IHSG dibuka melemah, dengan koreksi terdalam dari sektor finansial yang berkurang 2,3%, disusul sektor perdagangan yang turun 2%. Hal ini disebabkan masih kuatnya nuansa liburan. Sementara itu, pasar saham Asia mengambil untung dari kembali meningkatnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. indeks Kospi Korea Selatan mengabaikan kekhawatiran perang dagang, dengan naik 0,59% karena kenaikan saham Samsung Electronics sebesar 0,64% dan Posco bertambah 0,59%. Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,66% dengan sektor keuangan naik 1,31%. Sementara Nikkei 225 Jepang di awal sesi, turun 0,19% karena sektor keuangan dan material diperdagangkan lebih rendah. Indeks Topix juga turun 2,96% karena saham perbankan merugi 1,67%. Di pasar China, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,34%, namun Shanghai merayap turun 0,42% dan Shenzhen berada di bawah garis datar. Equity World Futures Equity World Futures - Airports Council International (ACI) merilis daftar terbaru dari 20 bandar udara paling sibuk di dunia. Daftar 20 teratas ini setelah lembaga yang berpusat di Montreal, Kanda, mendata dari 1.202 bandara di seluruh dunia pada 2017 lalu.
Menurut ACI, jumlah penumpang pesawat secara global meningkat sebesar 6,6% pada tahun lalu, dengan total pergerakan pesawat naik 2,4%. "Lonjakan volume kargo dan jumlah penumpang di banyak bandara dunia merupakan bukti meningkatnya kepercayaan bisnis dan konsumen," Melansir dari Business Insider, ACI menilai bandara dunia terus menjadi penghubung penting dalam efek ganda ekonomi yang disediakan penerbangan dan peran yang dimainkan dalam meningkatkan perdagangan global. Dari 1.202 bandara seluruh dunia, ACI kembali mendaulat Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, Amerika Serikat, sebagai bandara paling sibuk dengan hampir 104 juta penumpang pada 2017. Posisi ini membuat Negara Bagian Georgia menjadi salah satu negara bagian dengan pertumbuhan paling cepat di AS. Berikut 20 bandara paling sibuk yang menyumbang 17% dari 1,5 miliar penumpang pada 2017. 20: Bandara Internasional Denver (DEN): 61.379.396 penumpang. 19. Bandara Internasional Incheon (ICN): 62.157.834 penumpang. 18. Bandara Internasional Changi Singapura (SIN): 62.220.000 penumpang. 17. Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta (CGK): 63.015.620 penumpang. 16. Bandara Internasional Delhi Indira Gandhi (DEL): 63.451.503 penumpang. 15. Bandara Ataturk Istanbul (IST): 63.872.283 penumpang. 14. Bandara Frankfurt (FRA): 64,500,386 penumpang. 13. Bandara Internasional Baiyun Guangzhou (CAN); 65.887.473 penumpang. 12. Bandara Internasional Dallas-Fort Worth (DFW): 67.092.194 penumpang. 11: Bandara Schiphol Amsterdam (AMS): 68.515.425 penumpang. 10. Bandara Charles de Gaulle Paris (CDG): 69.471.442 penumpang. 9. Bandara Pudong Shanghai (PVG): 70.001.237 penumpang. 8. Bandara Internasional Hong Kong (HKG): 72.663.955 penumpang. 7. Bandara London Heathrow (LHR): 78.014.598 penumpang. 6. Bandara Internasional O’Hare Chicago (ORD): 79.828.183 penumpang. 5. Bandara Internasional Los Angeles (LAX): 84.557.968 penumpang. 4. Bandara Internasional Haneda Tokyo: 85.408.975 penumpang. 3. Bandara Internasional Dubai (DXB): 88.242.099 penumpang. 2. Bandara Internasional Beijing (PEK): 95.786.442 penumpang. 1. Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta (ATL): 103.902.992 penumpang. Equity World Futures Equity World Futures - Industri wealth management pada 2017 lalu mencatat hasil yang solid. Sebanyak 25 pemain global meningkatkan assets under management (AUM) hampir 14%. Hal ini seiring bertambahnya kekayaan bersih sejumlah orang kaya di Asia Pasifik.
Wealth management adalah layanan pengelolaan keuangan dan kekayaan dalam bentuk beragam produk keuangan atau instrument keuangan. Jika Anda nasabah kelas kakap, Anda tidak perlu khawatir dalam memamah biak dana Anda. Karena bank penyedia jasa kelola keuangan akan menyediakan petugas khusus yang membantu dan mengarahkan pemilihan investasi sesuai profil Anda sebagai investor dan tujuan keuangan Anda. Layanan ini ditujukan bagi individu dan korporasi. Melansir dari Business Insider, Juni 2018, UBS menduduki peringkat teratas dengan USD2,40 triliun AUM, lebih dari dua kali lipat dari saingan terdekatnya. Sementara, China Merchants Bank masuk 10 besar pada 2017. Ini merupakan bank China pertama yang berhasil menembus 10 besar. Menurut riset GlobalData and Private Banker International, pertumbuhan di atas sejalan dengan meningkatnya minat orang kaya di Asia Pasifik terhadap layanan pengelolaan keuangan. Dan pertumbuhan wealth management di China sekitar 3,5%, lebih tinggi dari pertumbuhan wealth management di negara-negara lain. Berikut 15 wealth management terbesar di dunia: 15. The Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) - USD206 miliar setara Rp2.870 triliun (kurs Rp13.931 per USD). Salah satu dari empat bank besar milik negara. ICBC merupakan salah satu bak terbesar di dunia dari sisi aset dan menempati peringkat 15 di dunia untuk AUM. 14. Wells Fargo - USD248 miliar Bank yang berkantor pusat di San Francisco, Amerika Serikat ini, memiliki divisi wealth management terkemuka dan menjadi salah satu nama besar di perbankan Negeri Paman Sam. 13. Deutsche Bank Wealth Management - USD256,8 miliar Bank terbesar ke-17 di dunia dari segi total aset. Wealth management menjadi salah satu dari tiga pilar bisnis bank asal Jerman ini. 12. HSBC Private Bank - USD258 miliar HSBC Private Bank mengelola kekayaan sejumlah individu dan keluarga kata di 43 negara dengan anak perusahaan tersebar di Inggris, Swiss, Luksemburg, Monako, dan Kepulauan Cayman. Pertumbuhan AUM mereka yang meningkat di 2017 menempatkannya naik dua peringkat. 11. Northern Trust - USD289,8 miliar Dilaporkan lebih dari 20% keluarga super kaya di Amerika Serikat menjadi klien dari wealth management Northern Trust. Tidak seperti banyak pesaing lainnya, perusahaan ini mendedikasikan untuk melayani korporasi dan investor individu super kaya. 10. China Merchants Bank - USD292,8 miliar Berkantor pusat di Guandong di pantai timur China, China Merchants Bank telah berkembang baik di dalam negeri maupun internasional. Pertumbuhan AUM-nya terus menguat seiring meningkatnya minat orang kaya di China atas layanan pengelola jasa keuangan. 9. Julius Baer - USD388,3 miliar Merupakan bank tertua di Swiss dan berspesialisasi dalam industri wealth management. 8. Goldman Sachs - USD394,3 miliar Bank investasi multinasional asal Amerika Serikat, memiliki divisi wealth management yang kuat dan reputasi sangat baik. Peringkatnya tidak berubah dari tahun lalu. 7. BNP Paribas Wealth Management - USD436,7 miliar Bank asal Prancis ini merupakan bank terbesar di Uni Eropa dan menjadi bank terbesar kelima di dunia setelah krisis keuangan tahun 2008. Mereka memiliki divisi wealth management yang mengesankan yang membawanya menjadi peringkat 7 di dunia. 6. Citi Private Bank - USD460 miliar Berfokus pada individu ultra kaya, anak perusahaan dari Citigroup ini mensyaratkan individu yang menjadi klien mereka harus memiliki kekayaan bersih minimal USD25 juta (Rp348 miliar). Pada Oktober 2017, Citi Private Bank dinobatkan menjadi private banking terbaik di dunia. 5. JP Morgan Private Bank - USD526 miliar Perbankan terbesar kedua di Amerika Serikat, berisi klien wealth management yang dihormati di Negeri Paman Sam. Mereka memegang lebih dari setengah triliun dolar dalam aset yang dikelola. 4. Credit Suisse - USD792 miliar Mendapat julukan "Bulge Bracket Investment Bank", istilah slang untuk menggambarkan bank investasi multionasional besar dan paling menguntungkan dengan klien lembaga besar, perusahaan, dan pemerintah. 3. Morgan Stanley Wealth Management - USD1,04 triliun Dibuat pasca krisis keuangan 2008, dimana Citigroup membeli 51% saham Smith Barney dari Morgan Stanley. Lantas bank investasi Morgan Stanley menamai hasil merger ini dengan nama Morgan Stanley Wealth Management. Gabungan dua kekuatan besar ini membuat AUM mereka mencapai lebih USD1 triliun. 2. Bank of America Merrill Lynch - USD1,08 triliun Divisi dari Bank of America yang berbasis di New York ini mempekerjakan lebih dari 15.000 profesional keuangan dan memiliki USD1,08 triliun dalam AUM. 1. Union Bank of Switzerland (UBS) - USD2,40 triliun atau setara Rp33.436 triliun! UBS menjadi raksasa yang tidak terbantahkan di sektor ini. Bank asal Swiss ini mengelola banyak kekayaan individu terbesar di dunia. Dilaporkan sekitar setengah dari miliarder di dunia merupakan klien mereka. Equity World Futures
|
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |