EquityWorld Futures - Pemerintah mengantisipasi risiko-risiko yang ada dan memperkuat fundamental ekonomi guna menopang kondisi perekonomian nasional di tahun 2019. Salah satunya, penguatan posisi Transaksi Berjalan tetap akan memperoleh perhatian yang besar di tahun depan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, bakal terus berkoordinasi dengan stakeholder dan Bank Indonesia untuk bisa mengendalikan defisit transaksi berjalan. "Koordinasi akan terus diperkuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia untuk mendorong ekspor dan menekan impor guna mengendalikan defisit transaksi berjalan berada di bawah 3% terhadap PDB," Lebih lanjut, terang dia struktural sektor riil juga tetap diperlukan untuk meningkatan daya saing, perbaikan iklim investasi, dan pembangunan infrastruktur strategis untuk menopang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. "Pemerintah telah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI, yang memuat antara lain revisi Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan (tax holiday) untuk mendorong investasi langsung pada industri perintis dari hulu hingga hilir guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan penguatan pengendalian devisa dengan pemberian insentif perpajakan," Mantan Direktur Bank Dunia ini menyebutkan melalui kewajiban untuk memasukkan devisa hasil ekspor (DHE) dari ekspor barang-barang hasil sumber daya alam (pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan) bakal mengendalikan defisit transaksi berjalan. "Insentif perpajakan yang diberikan berupa pemberian tarif final Pajak Penghasilan atas deposito. Kewajiban untuk memasukkan DHE ini tidak menghalangi keperluan perusahaan yang bersangkutan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban valas." EquityWorld Futures
0 Comments
PT EquityWorld Futures : Kemiskinan di Kalangan Penyandang Disibilitas Masalah Krusial Ekonomi12/28/2018 EquityWorld Futures - Kemiskinan di kalangan penyandang disabilitas dinilai menjadi masalah krusial bagi perekonomian. Untuk itu, diperlukan upaya guna memperbaiki kesejahteraan di kalangan penyandang disabilitas guna mengurangi kemiskinan.
Mensos mengatakan, sebanyak 24% penyandang disabilitas berperan sebagai kepala keluarga. Hal ini menjadi hal yang sangat memprihatinkan karena di antara para penyandang disabilitas tersebut banyak yang tidak memiliki pekerjaan. "Angka 22 juta penyandang disabilitas ini bukan angka kecil, data update dari Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa di antara penyandang disibilitas itu sebanyak 24% berstatus kepala rumah tangga. Ini menunjukkan rantai kemiskinan di penyandang disabilitas adalah masalah krusial," Karena itu, kata dia, upaya mengurangi rantai kemiskinan pada penyandang disabitas menjadi salah satu arahan dari Presiden Joko Widodo. Untuk itu, pemerintah akan mendorong penyandang disabilitas melalui program Kemandirian. "Salah satunya kita punya program prioritas untuk memutuskan rantai kemiskinan di kalangan penyandang disabilitas yakni dengan menyelenggarakan program guna mendorong mereka mandiri secara sosial dan ekonomi," Untuk itu, Kementerian Sosial terus melakukan pendekatan kepada kementerian lain terkait upaya penciptaan lapangan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas tersebut. "Kita akan memberikan pelatihan dari balai-balai di Kementerian Perindustrian. Termasuk juga di dalamnya mendorong ketersediaan sarana dan prasarana umum yang bersahabat dan ramah kepada para penyandang disabilitas, seperti pembuatan ramp, guiding block, dan fasilitas umum lainnya." EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca libur Natal, ditutup turun 35,75 poin atau 0,58% ke level 6.127,85. Awal perdagangan, IHSG dibuka langsung melemah 36,94 poin atau 0,60% ke posisi 6.126,65. Rabu ini, indeks diperdagangkan di level 6.094,41-6.144,60.
Tujuh dari 10 indeks sektoral ditutup negatif, dengan aneka industri memimpin pelemahan -2,82%, disusul perkebunan -2,17%, properti -1,69% dan infrastruktur -1,08%. Keuangan dan industri dasar sama-sama naik +0,17%. Dari 577 saham yang diperdagangkan, 274 tertekan, 133 stabil dan 170 naik. Nilai transaksi saham Rp11,60 triliun dari 15,83 miliar lembar. Transaksi bersih asing -Rp213,81 miliar, dengan aksi jual asing Rp1,77 triliun melawan aksi beli asing Rp1,56 triliun. Mayoritas bursa saham Asia berakhir memerah setelah libur Natal, hanya indeks Nikkei 225 Jepang yang menguat 0,89% menjadi 19.327,06 dan Topix bertambah 1,12% ke level 1.431,47, berkat kenaikan penjualan jaringan toko pakaian di Jepang, meski saham Uniqlo hari ini turun 0,92%. Di Korea Selatan, Kospi tergelincir 1,31% menjadi 2.028,01, karena saham Samsung Electronics merosot 1,16%. Pasar China daratan tergelincir karena masih adanya pertengkaran dagang Beijing dan Washington, sehingga Shanghai turun 0,26% menjadi 2.498,29. Shenzhen tergelincir 0,58% ke level 7.289,55. Sedangkan pasar saham Australia dan Hong Kong masih libur Natal. EquityWorld Futures PT EquityWorld Futures : Harga WTI Rebound Ditengah Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global12/26/2018 EquityWorld Futures - Harga minyak mentah pada perdagangan Rebound setelah pada sesi sebelumnya turun tajam. Sebelum libur Natal, harga minyak jatuh ke level terendah sejak Juni 2017. Kembali naiknya harga minyak menambah kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi global.
Melansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik 35 sen atau 0,82% ke level USD42,88 per barel pada pukul 01:52 GMT. Pada penutupan akhir pekan lalu, harga WTI merosot hingga USD42,53 per barel, level terendah sejak Juni 2017. Harga minyak mentah Brent International turun 16 sen atau 0,32% ke level USD50,31 per barel, setelah terjatuh 6,2% pada sesi sebelumnya menjadi USD50,47 per barel, terlemah sejak Agustus 2017. Saat bersamaan, pasar keuangan berada di bawah tekanan akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi global, ditengah suku bunga AS yang lebih tinggi dan masih adanya sengketa perdagangan AS dengan China. "Reboundnya harga WTI menarik minat beli di pasar minyak sehingga membuat bursa berjangka AS diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada hari ini," Tetapi Innes menambahkan, harga minyak yang rebound ini masih bisa turun drastis lagi karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Kecuali bila Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bisa memaksakan untuk memotong produksi sebesar 1,2 juta barel per hari mulai Januari depan. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga perdagangan siang, Makin tergerus, untuk melanjutkan tren negatif sejak pembukaan pagi tadi. Tren negatif mata uang Garuda mengiringi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun tipis.
Menurut Yahoo Finance, rupiah hingga perdagangan sesi I berada di posisi Rp14.487/USD atau menyusut dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.470/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.449 hingga Rp14.495/USD. Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada di level Rp14.486/USD atau tidak lebih baik dibandingkan penutupan kemarin di posisi Rp14.472/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.464-Rp14.502/USD. Rupiah siang ini masih membaik menuju level Rp14.491/USD atau terus tergerus dibanding penutupan sebelumnya di posisi Rp14.587/USD. Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan di level Rp14.480/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah membaik dari posisi sebelumnya Rp14.499/USD. Di sisi lain IHSG pada perdagangan siang ini masih terkapar di zona merah dengan penurunan tipis 0,32% atau 19.75 poin ke level 6.128,12 saat sesi pagi tadi dibuka jatuh 22,289 poin yang setara 0,362% menjadi 6.125,35. Sedangkan kemarin bursa saham Tanah Air berakhir kehilangan 28,22 poin atau 0,46% di posisi 6.147,88. Sektor saham dalam negeri bergerak variatif hingga perdagangan siang dengan sektor perkebunan merosot tajam hingga 1.22% mengiringi pelemahan industri dasar mencapai 0.86%. Selanjutnya kenaikan tertinggi dicetak infrastruktur sebesar 0,30% serta pertambangan merayap 0,12%. Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,70 miliar dengan 7,18 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp294,95 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,02 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp735,03 miliar. Tercatat 150 saham naik, 200 turun dan 148 saham mendatar. Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG), PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM). Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL), PT Astra International Tbk. (ASII) serta PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA). EquityWorld Futures PT EquityWorld Futures : Strategi Hadapi Angkutan Nataru 2018 dan Pemberlakuan PM 88/201412/20/2018 EquityWorld Futures - Saat meninjau Pelabuhan Merak, Banten, Terkait persiapan menghadapi angkutan Natal dan Tahun Baru, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, mengatakan, untuk jalan tol semuanya sudah siap.
"Sedangkan jalan alternatif nanti Polres setempat yang akan menyiapkan. Jalan nasional sejauh ini tidak ada masalah. Jalur Jakarta-Cikampek memang rawan macet, jadi strategi yang kita siapkan adalah penghentian pekerjaan pembangunan mulai tanggal 19 Desember-1 Januari,” Strategi lainnya adalah dengan pembatasan operasional kendaraan barang pada masa Natal mulai berlaku pada 21,22 dan 25 Desember. Sedangkan untuk periode Tahun Baru dimulai pada 28-29 Desember, dan 1 Januari. “Pembatasan ini berlaku untuk kendaraan barang dengan sumbu 3 ke atas,” Pembatasan operasional ini diatur untuk mobil barang dengan ketentuan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg, mobil barang sumbu 3 atau lebih, dan mobil barang dengan kereta tempelan atau kereta gandeng, serta mobil barang yang digunakan untuk mengangkut bahan galian, tambang, dan bahan bangunan. Sementara itu terkait PM 88 tahun 2014 seputar kapal yang melayani di lintasan Merak- Bakauheni di bawah 5.000 Gross Tonnage (GT) saat ini masih ditunda penerapannya. “Saat ini memang sudah tidak lagi kami beri izin, namun mengingat akan ada kebutuhan untuk Angkutan Nataru maka sementara ditunda dulu. PM 88/2014 tetap kita jalankan.” EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Dibuka meningkat untuk berbalik menguat, setelah kemarin berakhir terkapar. Pagi ini, IHSG tercatat meningkat 41,910 poin atau 0,69% menjadi 6.123,78 mengiringi pergerakan mixed bursa utama Asia.
Sementara pada perdagangan kemarin, bursa saham Tanah Air sepanjang hari melaju negatif di zona merah. Hingga akhirnya ditutup melemah ke level 6.081,87 dengan penyusutan mencapai 7,44 poin atau 0,12%. Peningkatan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham Bank Central Asia Tbk (BBCA), Unilver Indonesia Tbk (UNVR), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan Astra International Tbk (ASII). Hingga pukul 09.42 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu BBCA naik 0,69% jadi Rp25.500 per unit. Adapun harga saham UNVR naik 0,23% ke Rp44.050, HMSP naik 1,92% ke Rp3.720, dan ASII naik 0,60% jadi Rp8.425 per saham. Bursa saham Asia mixed atau bervariasi dengan SoftBank Corp jatuh pada debut perdagangannya di Jepang. Saham SoftBank Corp, unit mobile dari konglomerat SoftBank Group, turun sebanyak 10% dari harga penawaran umum perdana 1.500 yen (USD13,36) ketika memulai perdagangan di Bursa Efek Tokyo. IPO perusahaan tersebut senilai 2,65 triliun yen (atau setara USD23,6 miliar) merupakan terbesar yang pernah ada di Jepang dan terbesar kedua dunia di belakang Alibaba senilai USD25 miliar yang menggelar IPO pada tahun 2014. Di sisi lain indeks Nikkei 225 Jepang lebih rendah 0,41% untuk mengiringi penyusutan Topix mencapai sebesar 0,36%. Pasar saham daratan China juga bervariasi dengan indek Hang Seng, Hong Kong mengawali perdagangan cenderung mendatar. Sedangkan komposit Shanghai dan komposit Shenzhen masing-masing turun sebesar 0,41% dan 0,55%. Selanjutnya saham-saham perusahaan minyak utama China jatuh menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia dalam beberapa pekan terakhir. Tercatat saham Petrochina turun 1,73% di Hong Kong dan berkurang 1,5% di Shanghai. Saham China Petroleum and Chemical Corp ikut tergelincir sebesar 2,55% di Hong Kong serta 1,55% pada bursa Shanghai. Saham energi di Australia juga sebagian besar lebih rendah dipimpin ambruknya Origin Energy mencapai 6,06% sementara Woodside Petroleum menyusut 1,82%. Indeks patokan saham Australia yakni ASX 200 terpantau tergelincir 0,58%. Berbanding terbalik dengan mayoritas bursa utama Asia lainnya, saham utama Korea Selatan yakni indeks Kospi meningkat 0,58%. EquityWorld Futures PT EquityWorld Futures : IHSG Lebih Rendah 36,350 Poin Awal Sesi Iringi Penyusutan Bursa Asia12/18/2018 EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua pekan ini, Dibuka lebih rendah setelah kemarin anjlok ke zona merah. Pada pagi, IHSG melemah sebesar 36,350 poin atau 0,60% menjadi 6.052,96 saat bursa Asia menyusut.
Sebelumnya, pada sesi penutupan awal pekan tercatat bursa saham Tanah Air ditutup terjun bebas pada akhir perdagangan, Untuk melengkapi raihan negatif sepanjang awal pekan. Hingga sesi sore, IHSG anjlok 1,31% atau setara 80,54 poin menjadi 6.089,31 saat bursa Asia cenderung membaik. Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kejatuhan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP). Hingga pukul 09.57 WIB, harga saham BBCA turun 2,13% jadi Rp25.275 per unit. Adapun harga saham UNVR turun 0,86% ke Rp43.125, BMRI turun 1,01% ke Rp7.325, dan HMSP turun 1,91% jadi Rp3.600 per saham. Sementara itu pasar saham Asia di awal perdagangan Asia hari ini sebagian besar menyusut menjelang pidato kenegaraan Presiden Xi Jinping tentang reformasi China. Kondisi indeks wilayah Asia mengiringi aksi jual pada Wall Street dalam sesi semalam, ketika investor mencermati pidato Presiden China Xi Jinping untuk memperingati 40 tahun reformasi ekonomi. Bursa saham daratan China telah mendapatkan perhatian utama dari para pelaku pasar seiring dengan perang dagang Beijing dengan Washington, dimana secara fraksional lebih rendah di awal perdagangan. Komposit Shanghai tercatat tergelincir 0,06% saat komposit Shenzhen lebih rendah sebesar 0,092% untuk mengiringi indeks Hang Seng di Hong Kong yang bergerak cenderung mendatar. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1% dalam sesi pagi perdagangan Selasa, sedangkan indeks Topix merosot mencapai sebesar 1,1% terserat kejatuhan saham industri kelas berat seperti Fast Retailing yang anjlok sekitar 1,5%. Di sisi lain indeks Kospi, Korea Selatan mendatar ketika saham produsen chip SK Hynix turun 1,61%. Selanjutnya saham patokan Australia yakni ASX 200 lebih rendah sekitar 0,86% dengan hampir semua sektor mengalami kerugian. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sepekan pada minggu ke-3 bulan Desember mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,71% ke level 6.169,84 dari 6.126,36 pada penutupan pekan sebelumnya. Sehingga, menjadi keuntungan atau cuan bagi investor.
Divisi Komunikasi Perusahaan BEI,Nilai kapitalisasi bursa selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 0,78% menjadi sebesar Rp6.992,75 triliun dari Rp6.938,39 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Sementara, untuk data rata-rata perdagangan harian, rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami penurunan yaitu sebesar 5,47% menjadi Rp9,46 triliun dari Rp10,01 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. "Kemudian rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami peningkatan sebesar 3,24% menjadi 11,67 miliar unit saham dari 11,30 miliar unit saham dari pekan lalu," Hani menyampaikan, untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 8,19% menjadi 400,79 ribu kali transaksi dari 436,57 ribu kali transaksi dari pekan lalu. "Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp2,3 triliun sepanjang pekan ini dan investor asing sepanjang tahun 2018 telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp48,65 triliun". EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Bank Dunia menyatakan, Indonesia telah berhasil bertahan di tengah gejolak global besar berkat fundamental ekonomi makro yang kokoh dan koordinasi kebijakan yang kuat. Dengan kebijakan moneter dan fiskal yang menjaga stabilitas ekonomi makro, ekonomi Indonesia tumbuh dengan kuat sebesar 5,2% pada kuartal III/2018.
"Pertumbuhan investasi tetap menjadi pendorong utama ekonomi, dengan investasi konstruksi menguat dibanding kuartal sebelumnya," Sementara, lanjut dia, konsumsi masyarakat sedikit menurun namun lonjakan konsumsi pemerintah mempertahankan pertumbuhan konsumsi secara keseluruhan. Dia menambahkan, koordinasi pemerintah dalam hal kebijakan moneter, fiskal dan nilai tukar telah membantu Indonesia melewati gejolak eksternal yang baru-baru ini terjadi. Sementara itu, melanjutkan reformasi struktural yang dapat mengurangi kerentanan domestik akan semakin meningkatkan ketahanan ekonomi serta mendorong kemampuan mengelola gejolak global dengan lebih baik apabila hal tersebut kembali terjadi di masa depan. Rodrigo menuturkan, pertumbuhan PDB riil tahunan diproyeksikan menjadi 5,2% untuk 2018 dan 2019, sedikit lebih tinggi dari tahun 2017. Permintaan domestik yang lebih kuat masih didominasi oleh investasi, dan diperkirakan akan lebih besar dari pada hambatan sektor eksternal, di tengah melambatnya pertumbuhan global dan berlanjutnya ketidakpastian kebijakan perdagangan global. Meski tekanan pada rupiah telah berkurang, lanjut dia, Indonesia harus semakin memperkuat posisi eksternalnya dengan mempercepat upaya peningkatan ekspor dan investasi. Ekonom Utama untuk Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander mengungkapkan, langkah-langkah seperti menerapkan perjanjian perdagangan bebas dan merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk mengurangi pembatasan investasi dari luar negeri akan meningkatkan daya saing Indonesia. Langkah itu juga dapat menciptakan pekerjaan yang baik, sehingga semakin banyak penduduk Indonesia menjadi bagian kelas menengah. Ke depan, kondisi eksternal kemungkinan akan terus membawa risiko besar terhadap proyeksi pertumbuhan Indonesia."Terus bertahannya ketidakpastian terkait perdagangan global dan kemungkinan pengetatan kebijakan moneter AS yang lebih lanjut dapat menyebabkan arus keluar modal lebih lanjut dan gejolak keuangan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia". EquityWorld Futures |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |