EquityWorld Futures - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan sepanjang Januari hingga pertengahan Februari 2019 nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus terapresiasi. Di mana Rupiah tercatat menguat 2,68% di Februari 2019.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, per 13 Februari 2019 Rupiah berada di level Rp14.027 per USD, menguat dari posisi diawal tahun 2019 yang Rp14.413 per USD. "Per 13 Februari 2019 nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS tercatat pada level Rp14.027 per USD. Sehingga, Rupiah mengalami apresiasi sebesar 2,68% dibandingkan awal tahun 2018," Dia menjelaskan, faktor utama yang memengaruhi penguatan mata uang Garuda ini karena keputusan Bank Sentral AS, The Fed yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,25%-2,50%. Kendati demikian, dia memastikan pemerintah terus mewaspadai risiko-risiko global yang dapat membuat tekanan pada Rupiah. "Risiko seperti kelanjutan perundingan dagang antara AS dan China, serta perkembangan lebih lanjut terkait dengan Brexit," Sementara itu, cadangan devisa Indonesia berada pada level yang cukup tinggi, yakni sebesar USD120,1 miliar pada akhir Januari 2019. Meski demikian, angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan posisi pada akhir Desember 2018 sebesar USD120,7 miliar. "Posisi cadangan devisa ini masih setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor". EquityWorld Futures
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |