EquityWorld Futures - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin tertekan pada perdagangan hari ini. Rupiah berada di level Rp14.300 an per USD.
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 17,5 poin atau 0,12% ke level Rp14.295 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.290 per USD – Rp14.295 per USD. Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah melemah 38 poin atau 0,26% ke Rp14.300 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.249 per USD – Rp14.300 per USD. Rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1300 dari USD1,1329 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3236 dari USD1,3217 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7063 dari USD0,7090. Dolar AS membeli 111,74 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,03 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0041 franc Swiss dari 1,0032 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3323 dolar Kanada dari 1,3303 dolar Kanada, demikian dilansir dari Xinhua. EquityWorld Futures
0 Comments
EquityWorld Futures - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat di pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah berada di level Rp14.200 an per USD.
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 9 poin atau 0,06% ke level Rp14.256 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.240 per USD – Rp14.257 per USD. Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah menguat 1 poin atau 0,07% ke Rp14.256 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.230 per USD – Rp14.256 per USD. Penguatan Rupiah terjadi di tengah pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS makin melemah pada perdagangan 13 Maret 2019. Kurs dolar AS jatuh di tengah kenaikan besar dalam pound Inggris. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1329 dari USD1,1296 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3217 dari USD1,3084 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik hingga USD0,7090 dari USD0,7087. Dolar AS dibeli 111,03 yen Jepang, lebih rendah dari 111,27 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0032 franc Swiss dari 1,0069 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3303 dolar Kanada dari 1,3362 dolar Kanada. EquityWorld Futures PT EquityWorld Futures : Lepas Saham Multistrada, Indomobil Raup Dana Segar Rp1,51 Triliun3/13/2019 EquityWorld Futures – Masuknya Compagnie Generale Des Etablissements Michelin (Michelin) menjadi pemegang saham utama PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), dimanfaatkan langsung tiga anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) untuk melepas seluruh kepemilikan sahamnya di MASA kepada Michelin.
Direktur Utama IMAS Jusak Kertowidjojo menyampaikan, tiga anak usaha perseroan telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam perjanjian jual beli saham MASA tanggal 22 Januari 2019 dan perubahan perjanjian pada tanggal 6 Maret 2019.”Sehingga crossing saham telah dilakukan pada pasar negosiasi pada tanggal 6 Maret 2019,” Ketiga anak usaha itu adalah PT Central Sole Agency (CSA) dengan menjual seluruh atau 1.530.492.200, sehingga CSA meraup Rp1,29 triliun. PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL) melepas seluruh atau 11.918.143 lembar saham MASA, sehingga IMGSL meraup Rp10,46 miliar. Adapun PT Indomobil Prima Niaga melepas 250 juta lembar saham dengan nilai Rp210,75 miliar. Sehingga total dana yang peroleh ketiga anak usaha dengan kepemilikan lebih dari 90% oleh IMAS itu mencapai Rp1,51 triliun. Menurut Jusak, pengalihan saham ini memberikan dampak positif terhadap cash flow perseroan. Sebagai informasi, Michelin resmi mengakuisisi 87,59% saham MASA dengan total nilai akuisisi 8,04 miliar saham atau sebesar Rp6,78 triliun. Michelin membeli saham MASA antara lain dari Pieter Tanuri dan PT Central Sole Agency yang sebelumnya merupakan pengendali MASA, dan Windsor Investment Fund Ltd yang merupakan pemegang saham utama MASA lainnya dengan harga Rp843 per saham. Maka dengan kepemilikan 87,59% dari modal ditempatkan dan disetor MASA oleh Michelin, per 6 Maret 2019 Michelin telah menjadi pengendali atas MASA sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Oleh karena itu, Michelin berkewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib atas sebanyak-banyaknya 12,41% saham MASA atau 1,14 miliar saham MASA yang belum dimiliki, sesuai dengan POJK 9/2018. Dalam pengumuman pengambilalihan pada 22 Januari lalu, Michelin mengatakan akan menggelar tender offer di harga yang sama dengan harga akuisisi atas mayoritas saham. Artinya, Michelin akan menggelar tender offer saham MASA di harga Rp843 per saham. Pemegang saham terbesar Michelin saat ini adalah BlackRock Inc dengan kepemilikan 5,36% dan Mage Invest sebesar 4,11%. Sisanya 90,53% merupakan saham publik. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit pada pembukaan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG balik menguat 29,44 poin atau 0,46% ke 6.395.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, ada 35 saham menguat, 1 saham melemah, dan 9 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp30,12 miliar dari 9,73 juta lembar saham diperdagangkan. Indeks LQ45 naik7,14 poin atau 0,7% menjadi 1.002, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,13 poin atau 0,6% ke 694,22, indeks IDX30 naik 3,90 poin atau 0,7% ke 551,35, dan indeks MNC36 naik 2,35 poin atau 0,7% ke 360,67. Seluruh sektor penggerak IHSG menguat dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 0,8% dan sektor industri dasar yang naik 0,7%. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) naik Rp6 atau 6,52% ke Rp98, saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) naik Rp8 atau 4,88% ke Rp172, dan saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik Rp20 atau 2,29% ke Rp895. Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp1.145 atau 20,00% ke Rp4.580, saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) turun Rp130 atau 5,70% ke Rp2.150, dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp200 atau 1,95% ke Rp10.050. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi OJK sampai sekarang sudah menutup 803 perusahaan penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi (fintech peer to peer lending-P2P) ilegal. Sementara itu, sekitar 500 korban fintech sudah melaporkan kasusnya ke pihak asosiasi sejak Januari hingga awal Maret 2019.
Dari jumlah 803 perusahaan, sebanyak 168 fintech ilegal itu ditemukan selama periode akhir Februari. Ini berarti, dalam waktu 35 hari, Satgas Waspada Investasi OJK menemukan 168 fintech ilegal baru. Sebelumnya OJK telah menutup kegiatan fintech ilegal hingga 635 perusahaan. Menurut Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), termasuk Google, telah memblokir 635 fintech ilegal. Sebelumnya Satgas Waspada Investasi mengirimkan surat kepada Kominfo untuk kembali memblokir 168 fintech tersebut. Sejalan dengan itu, satgas juga telah berkoordinasi dengan Bareskrim jika fintech tersebut terbukti melakukan pelanggaran pidana. "Minggu depan akan kami umumkan, sehingga ini memberikan pesan kepada masyarakat dan pelaku bahwa kami tidak tinggal diam. Kami tidak akan membiarkan mereka melakukan penawaran yang bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap fintech," Tongam mengatakan, fintech ilegal tersebut banyak ditemukan di Play Store dan website. Namun demikian, lanjutnya, satgas belum mendata asal negara penyedia fintech tersebut. Sebetulnya, menurut dia, Satgas telah bekerja sama dengan Google untuk mengontrol aplikasi fintech. Sayangnya, Google tidak mampu mendeteksi fintech ilegal karena siapa pun bisa memasukkan aplikasi dalam Play Store. "Oleh karena itu, saat ini kami melakukan deteksi dini dan blokir dini," Tongam juga menyebut ada modus baru fintech ilegal yang menawarkan pinjaman lewat media sosial Instagram. Parahnya, fintech tersebut mengatasnamakan OJK. Menurut dia, ada tujuh fintech ilegal yang memanfaatkan modus tersebut. Akhirnya Satgas bekerja sama dengan Kominfo dan Bareskrim untuk memblokir fintech tersebut. "Oleh karena itu, kesadaran masyarakat sangat menentukan. Masyarakat kalau mau meminjam dan butuh uang pinjam lah pada fintech yang terdaftar," Pada bagian lain, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI) memaparkan jumlah pengaduan dari korban fintech di sektor layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi (P2P lending) sudah mencapai 500 kasus sejak Januari sampai awal Maret 2019. Menurut Wakil Ketua Umum AFPI Sunu Widyatmoka, pengaduan itu masuk melalui saluran informasi atau posko pengaduan nasabah fintech P2P lending bertajuk “Jendela”. Sarana tersebut disediakan langsung oleh penyelenggara yang tergabung dalam AFPI. "Jendela ini sudah ada tiga bulan, yang melapor tidak banyak. Dari 500 pengaduan ini sebanyak 70% itu terkait fintech ilegal," Sementara sisanya sebanyak 30% menyangkut fintech P2P lending legal atau yang sudah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun demikian, dia tak merinci lebih lanjut nama fintech P2P lending yang diadukan oleh nasabah. "Intinya, kami berkomitmen memenuhi apa yang menjadi fokus pelanggan, terkait masalahnya campur ada soal penagihan, bunga, dan lain-lain pokoknya banyak," Sunu mengatakan, pihaknya tidak bisa membuka sepenuhnya mengenai permasalahan nasabah yang mengadu ke saluran informasi milik AFPI. Yang pasti, seluruh aduan tersebut diproses di bagian internal AFPI dan belum diserahkan ke OJK. "Kami ada komite etik, beberapa sudah sampai komite etik untuk ditangani," Dia menjelaskan seluruh nasabah yang menjadi korban fintech bisa mengadu ke Jendela milik AFPI melalui telepon ke 150505 dan surat elektronik (email) ke [email protected]. Jam kerja tempat pengaduan korban fintech ini dimulai dari 08.00-17.00 WIB setiap Senin sampai Jumat. "Untuk karyawannya, ada tiga sampai empat. Intinya kami berjalan sesuai kebutuhan, karena kami melihat ada yang melapor ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) tapi sudah enam bulan kasusnya tetap gantung," Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Riswinandi menuturkan, pihaknya tak serta-merta langsung mencabut izin operasional perusahaan jika memang ada fintech legal yang diadukan melalui AFPI. Sebelum sampai tahap itu, AFPI dan OJK perlu mempelajari betul kasus yang diadukan oleh nasabah. "Bergantung isunya apa, tidak bisa langsung bilang akan dicabut. Lihat dulu siapa yang salah, nanti akan dilihat," Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, perlu ada Undang-Undang (UU) yang mengatur financial techonology (fintech) pinjaman (lending). Tanpa peraturan setingkat UU, menurut Ombudsman RI dan OJK sulit mengatasi sepak terjang fintech pinjaman ilegal. Masalahnya, kendati Satgas Waspada Investasi OJK sudah memblokir platformnya, fintech pinjaman ilegal akan membuat yang baru. “Indonesia butuh regulasi setingkat UU terkait penyelewengan atau kejahatan (fraud) online yang ‘berbaju’ fintech,” Untuk mengkaji hal itu, ORI mengundang Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait seperti OJK, Satgas Waspada Investasi, Bank Indonesia (BI), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Salah satu kebijakan yang diharapkan membahas fintech pinjaman ilegal adalah Rancangan UU (RUU) Perlindungan Data Pribadi. RUU tersebut sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2019. Dengan begitu, Dadan berharap aturan tersebut dirilis tahun ini juga. “RUU ini bukan hanya untuk fintech, tetapi juga untuk persoalan lain. Misalnya, di Kementerian Kominfo terkait masalah kartu pra bayar, dan lain sebagainya," ujarnya. Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi pun menyambut positif, undangan Ombudsman untuk mengkaji kebijakan tersebut. Sebab, OJK hanya mengatur dan mengawasi fintech pinjaman yang terdaftar. Sementara fintech pinjaman ilegal ditangani oleh Satgas Waspada Investasi dan Kepolisian RI. Untuk itu, ia merasa perlu dibuat payung hukum setingkat UU guna memberi efek jera bagi fintech pinjaman ilegal. “Tentu ada sanksi pidana (kalau UU). Kalau di Peraturan OJK tidak ada, karena lebih rendah levelnya. Sanksi maksimal adalah pencabutan izin,” Saat ini, OJK hanya mengacu pada Peraturan OJK (POJK) Nomor 77/2016 tentang layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi untuk mengatur fintech pinjaman. “Ini yang kami diskusikan. Semoga Ombudsman bisa mendorong lahirnya UU ini, sehingga ke depan penyelesaiannya juga bisa permanen," Kendati begitu, dia berharap UU tersebut bersifat umum. Kalau UU tersebut mengatur fintech pinjaman secara rigid, ia khawatir industri ini akan sulit berkembang. “Bayangkan kalau UU sudah rigid sejak awal, justru akan memagari," Sementara itu, Kasubdit Pengendalian Konten Internet Kementerian Kominfo Anthonius Malau mengatakan, instansinya sudah berupaya mengatasi fintech pinjaman ilegal. “Ketika Satgas Waspada Investasi mengatakan illegal kami melakukan pemblokiran. Ini dalam rangka perlindungan konsumen”. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu pada pembukaan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG turun 23,60 poin atau 0,36% ke 6.434.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, ada 56 saham menguat, 82 saham melemah, dan 131 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp185,47 miliar dari 475,79 juta lembar saham diperdagangkan. Indeks LQ45 turun 5,75 poin atau 0,6% menjadi 1.003, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,40 poin atau 0,8% ke 695, indeks IDX30 turun 2,99 poin atau 0,5% ke 551,40 dan indeks MNC36 turun 1,78 poin atau 0,5% ke 361. Seluruh penggerak IHSG melemah dengan sektor aneka industri memimpin pelemahan sebesar1,4% disusul sektor mining yang melemah sebesar 0,8%. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) naik Rp120 atau 3,33% ke Rp3.720, saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) naik Rp120 atau 3,77% ke Rp3.300, dan saham PT Pratama Abadi Nusa Industri naik Rp4 atau 3,03% ke Rp136. Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) turun Rp11 atau 6,59% ke Rp156, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun Rp40 atau 4,47% ke Rp855, dan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun Rp150 atau 3,86% ke Rp3.740. EquityWorld Futures PT Equityworld Futures - Goldman Sachs telah berubah menjadi berhati-hati pada komoditas, memperingatkan bahwa sektor ini perlu melihat fundamental yang lebih mendukung untuk melanjutkan reli tahun-ke-tanggalnya.
Komoditas telah naik sebesar 12% tahun ini pada reli "Goldilocks", tetapi "kenaikan lebih lanjut akan perlu didorong secara fundamental," tulis para analis di Goldman dalam catatan penelitian tertanggal Senin. Ekonomi Goldilocks secara luas digambarkan sebagai ekonomi di mana inflasi tidak berjalan terlalu panas atau terlalu dingin untuk menyebabkan resesi. Indeks S&P GSCI SPGSCI, -0,42% patokan untuk investasi di pasar komoditas, telah naik sekitar 13% untuk tahun ini sejauh ini, pada hari Selasa. "Kami percaya bahwa komoditas sekarang telah mencapai tingkat di mana mereka tidak lagi secara signifikan undervalued dibandingkan dengan fundamental mereka saat ini," kata analis Goldman. “Oleh karena itu, dari titik ini, pengembalian positif perlu dibenarkan dengan bukti lebih lanjut tentang peningkatan fundamental. Mereka merekomendasikan "posisi portofolio netral dalam komoditas," untuk saat ini, tetapi juga mengatakan "pemulihan yang lebih kuat dari yang diharapkan akan mengarah pada kenaikan tambahan untuk indeks komoditas, dan bahwa ada beberapa perdagangan nilai relatif yang menarik dalam ruang, terutama antara logam industri. ” news edited by PT Equityworld Futures EquityWorld Futures - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup melemah terbebani oleh laporan pengeluaran konstruksi AS yang lemah dan penurunan saham kesehatan. Selain itu, optimisme atas kesepakatan perdagangan AS-China memudar.
Melansir Reuters, pengeluaran AS secara tak terduga turun pada Desember karena investasi dalam proyek-proyek swasta dan publik turun. Hal ini membuat para ekonom memperkirakan bahwa pemerintah akan memangkas estimasi pertumbuhan ekonominya untuk kuartal keempat. Tiga indeks utama Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 206,67 poin atau 0,79% menjadi 25.819,65. S&P 500 kehilangan 10,88 poin, atau 0,39% menjadi 2.792,81 dan Nasdaq Composite turun 17,79 poin, atau 0,23% menjadi 7.577,57. Sebelum berbalik negatif, saham telah naik menyusul laporan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping dapat mencapai kesepakatan perdagangan formal pada pertemuan puncak sekitar 27 Maret. Optimisme atas dua ekonomi terbesar dunia yang mencapai gencatan senjata perdagangan telah menjadi faktor signifikan yang memicu rally pasar sejak akhir Desember, bersamaan dengan kepercayaan investor bahwa Federal Reserve tidak akan agresif dalam menaikkan suku bunga. "Ada harga dalam ekspektasi ini sepanjang bulan-bulan awal 2019, yang sebagian mengapa memiliki pasar bullish.Pasar mengharapkan kesepakatan perdagangan dengan China, jadi ada sedikit aksi jual di sini," Levine dan pengamat pasar lainnya juga menunjuk ke level 2.800 untuk S&P 500 sebagai level teknis utama. Indeks acuan naik setinggi 2.816,88 selama sesi ini. "Anda harus mengarahkan untuk kejatuhan pasar pada negosiasi perdagangan China dan fakta bahwa kami memukul resistensi teknis lagi pada 2.800 pada S&P 500," Healthcare kinerjanya buruk pada tahun ini, dengan perdagangan saham merosot 1,3%. Saham UnitedHealth Group turun 4,1%, membebani Dow. Sementara saham perusahaan asuransi kesehatan lainnya juga turun tajam. EquityWorld Futures EquityWorld Futures – Calon emiten PT Capri Nusa Satu Properti (CNSP) optimistis bisa melenggang di pasar saham pada kuartal I-2019. Perseroan masuk pasar modal melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
“Kami optimistis dapat IPO pada kuartal I-2019 karena perencanaan kami cukup matang,” Dia menambahkan, perusahaannya akan memanfaatkan dana IPO untuk menambah pembiayaan proyek resor dan spa di Nusa Penida, Bali, dan proyek perkantoran dan convention hall di Jakarta Timur. Komposisi pemanfaatan dana IPO mencakup 50% untuk proyek resor, 40% untuk proyek perkantoran, dan 10% untuk modal kerja. “Pasar modal tempat bagus untuk sumber pembiayaan, asal developer punya proyek yang baik dan prospektif,” Jansen menegaskan pihaknya membidik dana IPO berkisar Rp100-150 miliar. Menurut dia, Capri Nusa memiliki tiga unit bisnis mencakup gedung perkantoran di Jakarta Timur berketinggian empat lantai yang saat ini sudah beroperasi serta gedung perkantoran dan convention hall yang ditargetkan beroperasi semester I-2019. “Ketiga, kami membangun resort and spa di Nusa Penida, Bali, dengan target beroperasi tahap pertama pada September 2019,” Untuk tahap awal pembangunan resor menempati area seluas 2,5 hektare (ha) dari total luas lahan 50 ha. Pembangunan tahap awal mencakup 30 vila dengan investasi sekitar Rp150 miliar. Resort and spa itu terletak di Pantai Atuh, Nusa Penida, dan kelak juga diisi hotel, the mepark, dan luxury mansion. Sementara itu, Divisi Komunikasi Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hani Aha diyani menambahkan, hingga saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2019 adalah sebanyak 15 emisi dari 12 perusahaan tercatat senilai Rp13,24 triliun. “Dengan demikian, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 391 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp421,63 triliun dan USD47,5 juta di terbitkan oleh 117 perusahaan tercatat,” kata Hani dalam keterangan rilisnya. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), meskipun data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS lebih baik dari yang diperkirakan menjelang akhir tahun lalu.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik tipis 0,0022% menjadi 96,1550 pada akhir perdagangan. Demikian seperti dilansir Xinhua. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1378 dolar AS dari 1,1370 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3268 dolar AS dari 1,3308 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7093 dolar AS dari 0,7140 dolar AS. Dolar AS dibeli 111,39 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,03 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9976 franc Swiss dari 1,0010 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3141 dolar Kanada dari 1,3148 dolar Kanada. Departemen Perdagangan AS mencatat ekonomi AS tumbuh 2,6% pada kuartal IV-2018. Dengan demikian, sepanjang 2018 ekonomi AS tumbuh 2,9% dan gagal capai target 3%. Hasil triwulanan pertumbuhan belanja konsumen juga turun menjadi 2,8% di kuartal keempat, melemah dari kuartal sebelumnya 3,5% Pengeluaran konsumen menyumbang sekitar dua pertiga dari ekonomi AS secara keseluruhan. EquityWorld Futures |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |