Equity World Samarinda - Kurs dolar AS berakhir menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor terutama mencerna data inflasi dan pernyataan dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat lalu (13/10) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan meningkat 0,5 persen pada September disesuaikan secara musiman. Selama 12 bulan terakhir, indeks semua barang atau item naik 2,2 persen. Data tersebut muncul setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve pada September dirilis awal pekan lalu, yang menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan terbuka terhadap kenaikan suku bunga pada Desember meski ada kekhawatiran tentang tingkat inflasi yang rendah. Sementara itu, para pedagang juga mempertimbangkan pernyataan terbaru dari Yellen pada Minggu (15/10) dalam sebuah seminar perbankan internasional. Yellen mengatakan bahwa "aktivitas ekonomi di Amerika Serikat telah tumbuh cukup moderat sepanjang tahun ini, dan pasar tenaga kerja terus menguat." Para analis mengatakan komentarnya menunjukkan bahwa bank sentral akan segera melanjutkan menaikkan suku bunga untuk mencerminkan penguatan ekonomi. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,10 persen menjadi 93,188 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1809 dolar AS dari 1,1819 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3260 dolar AS dari 1,3291 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7859 dolar AS dari 0,7885 dolar AS. Dolar dibeli 111,89 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,87 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9749 franc Swiss dari 0,9744 franc Swiss, dan mencapai 1,2519 dolar Kanada dari 1,2482 dolar Kanada di sesi sebelumnya. Equity World Samarinda
0 Comments
Equityworld Futures Samarinda - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup turun tipis senilai 2,07 poin seiring dengan aksi ambil untung oleh investor jangka pendek. IHSG BEI ditutup melemah 2,07 poin atau 0,03 persen menjadi 5.924,12 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,53 poin (0,05 persen) menjadi 986,88 poin. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan bahwa aksi ambil untung investor jangka pendek menjadi salah satu faktor yang menahan laju IHSG setelah sempat optimis pada sesi pertama Jumat pagi. "Saham-saham sektor komoditas seperti pertanian dan pertambangan memimpin pelemahan IHSG," katanya. Ia menambahkan bahwa investor asing yang kembali melakukan penjualan turut menjadi beban bagi IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Jumat, 13/10), investor asing kembali mencatatkan jual bersih (foreign net sell) di pasar reguler sebesar Rp92,95 miliar. IHSG BEI selanjutnya, menurut dia, akan terfokus pada hasil pertemuan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) yang membahas outlook ekonomi dunia. Dari dalam negeri, pasar akan mencermati neraca perdagangan Indonesia. Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 301.190 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,683 miliar lembar saham senilai Rp7,197 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 168 saham menurun, dan 133 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan. Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 200,46 poin (0,96 persen) ke 21.155,18, indeks Hang Seng menguat 17,40 poin (0,06 persen) ke 28.476,43, dan Straits Times menguat 16,02 poin (0,49 persen) ke posisi 3.319,11. Equityworld Futures Samarinda PT Equityworld Samarinda - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat sebesar 37 poin menjadi Rp13.493 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.530 per dolar Amerika Serikat (AS). Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan dolar AS bergerak lesu terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah karena notulen pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 19-20 September 2017 memberi sinyal dovish. "Beberapa pejabat The Fed masih mengkhawatirkan data inflasi bulanan yang rendah dan masih jauh dari target sehingga belum tepat untuk menaikkan bunga," katanya. Ia mengemukakan bahwa notulen rapat FOMC memperlihatkan belum adanya suara bulat untuk menaikkan bunga di akhir tahun ini. Pertumbuhan ekonomi AS dinilai belum konsisten dan dibutuhkan kesabaran sebelum menaikkan bunga. Di sisi lain, lanjut dia, pesimistis pasar terhadap rencana reformasi pajak pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang akan diluncurkan awal 2018 turut menahan laju dolar AS. Hal itu dikarenakan Partai Republik tidak memiliki kursi mayoritas. Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa stabilitas ekonomi nasional yang terjaga, terlihat dari beberapa data yang telah dirilis seperti inflasi, neraca perdagangan serta daya beli yang relatif terjaga turut menjadi faktor aset-aset berdenominasi rupiah masih diminati investor. "Permintaan aset terhadap aset rupiah masih cukup baik sehingga fluktuasi rupiah terjaga di area positif," katanya. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini (12/10) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.521 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.509 per dolar AS. PT Equityworld Samarinda Equity World Samarinda Bursa saham Spanyol ditutup lebih tinggi pada Rabu (11/10), dengan indeks acuan IBEX-35 di Madrid naik 1,34 persen atau 136,1 poin, menjadi 10.278,40 poin. Sebanyak 32 saham dari 35 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks IBEX-35 berhasil meningkat. Perusahaan energi terbarukan Siemens Gamesa maju 4,08 persen, diikuti oleh kelompok produsen baja stainless Acerinox dan perusahaan listrik Endesa, yang masing-masing naik 2,88 persen dan 2,48 persen. Sementara itu, jaringan supermarket DIA jatuh 2,03 persen, menjadi pecetak kerugian terbesar dari saham-saham unggulan. Diikuti oleh saham perusahaan teknik dan infrastruktur Tecnicas Reunidas yang kehilangan 1,87 persen dan perusahaan asuransi Mapfre turun 0,62 persen, demikian Xinhua. Equity World Samarinda Equityworld Futures Samarinda, Saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada Selasa (10/10), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt turun 27,15 poin atau 0,21 persen menjadi 12.949,25 poin. Pemasok peralatan dialisis ginjal Fresenius Medical mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", turun sebesar 1,83 persen. Diikuti oleh saham perusahaan perawatan kesehatan Eropa, Fresenius SE, serta produsen otomotif Daimler, yang masing-masing turun 1,38 persen dan 0,96 persen. Di sisi lain, perusahaan penerbangan Jerman Lufthansa, membukukan keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya meningkat 2,85 persen. Diikuti oleh saham perusahaan kimia dan barang konsumsi Henkel, serta Deutsche Post, yang masing-masing naik 2,09 persen dan 1,87 persen. Daimler adalah saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 243,53 juta euro (287,29 juta dolar AS), demikian Xinhua. Equityworld Futures Samarinda PT Equityworld Samarinda, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi surat utang (obligasi) dan sukuk sejak awal tahun hingga awal Oktober 2017 ini mencapai Rp110,38 triliun. Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI, Goklas Tambunan dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin mengemukakan bahwa jumlah itu bertambah seiring dengan pencatatan obligasi berkelanjutan III Waskita Karya tahap I tahun 2017 senilai Rp3 triliun. Ia memaparkan bahwa obligasi yang diterbitkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk itu terdiri dari seri A (WSKT03ACN1) dengan nilai nominal Rp1,369 triliun dengan jangka waktu 3 tahun, dan seri B (WSKT03BCN1) dengan nilai nominal Rp1,631 triliun berjangka waktu 5 tahun. "Hasil pemeringkatan untuk obligasi itu adalah A-(idn) (single A minus) dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). Sementara itu, bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk," paparnya. Dengan pencatatan obligasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk itu, lanjut dia, maka emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2017 di BEI adalah sebanyak 71 emisi dari 51 emiten senilai Rp110,38 triliun. Dengan demikian, ia mengatakan bahwa total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 344 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp366,26 triliun dan 47,5 juta dolar AS, diterbitkan oleh 111 emiten. Sementara itu, surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp2.057,78 triliun dan 200 juta dolar AS. Selain itu terdapat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp8,68 triliun. PT Equityworld Samarinda Equity World Samarinda, Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik moderat pada Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah kemunduran saham dan dolar AS, serta laporan pekerjaan yang lemah. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 1,70 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 1.274,90 dolar AS per ounce. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 29,73 poin atau 0,13 persen menjadi 22.745,66 poin pada pukul 17.36 GMT. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mengikuti kemunduran tersebut. Sementara itu, indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, juga beringsut lebih rendah, turun 0,06 persen menjadi 93,86 pada pukul 17.25 GMT. Ketika ekuitas dan indeks dolar AS turun maka biasanya emas naik, karena para investor lebih tertarik pada pasar logam mulia. Pada Jumat (6/10), Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa gaji non-pertanian (non-farm payrolls) AS menurun sebesar 33.000 pekerjaan pada September, dengan penurunan tajam di sektor rekreasi dan perhotelan. Penurunan lapangan pekerjaan ini merupakan yang pertama sejak 2010. Namun laporan pekerjaan menyatakan bahwa penurunan tersebut, terutama diakibatkan oleh badai Harvey dan Irma, yang menyebabkan gangguan di tempat kerja yang lebih luas. Beberapa analis juga sepakat bahwa hal itu tidak dapat dianggap sebagai indikasi ekonomi menyusut. Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 15,2 sen atau 0,91 persen, menjadi ditutup pada 16,79 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya turun 1,3 dolar AS atau 0,14 persen, menjadi menetap di 916,7 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua. Equity World Samarinda Equityworld Futures Samarinda, Saham-saham Prancis berakhir sedikit lebih tinggi pada Kamis (5/10) dengan indeks acuan CAC-40 di Paris naik 0,30 persen atau 15,98 poin menjadi 5.379,21 poin. Sebanyak 19 saham dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam indeks CAC-40 berhasil mencatat kenaikan. Kelompok perbankan Prancis, BNP Paribas, maju 1,83 persen, merupakan peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan (blue chips). Diikuti oleh saham perusahaan asuransi multinasional Prancis AXA dan perusahaan manufaktur baja multinasional ArcelorMittal, yang masing-masing menguat 1,23 persen dan 1,06 persen. Sementara itu, pemasok otomotif multinasional Prancis Valeo merosot 1,14 persen, merupakan penderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan. Diikuti oleh saham perusahaan ophthalmic Prancis, Essilor Intl, serta perusahaan jasa makanan dan manajemen fasilitas Prancis Sodexo, yang masing-masing kehilangan 1,12 persen dan 0,85 persen, demikian laporan kantor berita Xinhua China Equityworld Futures Samarinda PT Equityworld Samarinda, Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak melemah sebesar 30 poin menjadi Rp13.570 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.540 per dolar Amerika Serikat (AS). Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa tingginya probabilitas kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate) kembali mendorong dolar AS mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah. "Outlook kenaikan suku bunga AS itu membuat peralihan minat investor ke aset mata uang berkategori safe haven, seperti dolar AS," katanya. Ia menambahkan bahwa sentimen mengenai calon pengganti Janet Yellen sebagai Ketua Federal Reserve juga menjadi perhatian pelaku pasar uang. Sosok yang memiliki kebijakan moneter progresif akan mendorong dolar AS masuk dalam tren penguatan. "Calon pengganti Ketua Federal Reserve yang beredar di pasar yakni Kevin Warsh. Pasar menganggap dia sosok yang memiliki kebijakan moneter progresif daripada Janet Yellen," katanya. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang mengalami pelemahan turut menjadi salah satu faktor yang menahan rupiah untuk bergerak di area positif. Terpantau harga minyak jenis WTI Crude melemah 0,34 persen menjadi 50,41 dolar AS per barel, dan Brent Crude turun 0,41 persen menjadi 55,89 dolar AS per barel pada Selasa (3/10) pagi ini. Kendati demikian, ia mengharapkan bahwa sentimen mengenai inflasi Indonesia pada September 2017 yang cukup terkendali, yakni sebesar 0,13 persen dapat menjaga stabilitas rupiah ke depannya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2017, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Sehingga tingkat inflasi tahun kalender (Januari-September) 2017 sebesar 2,66 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 3,72 persen. PT Equityworld Samarinda Equity World Samarinda, Saham-saham Singapura ditutup melemah pada Selasa, dengan Straits Times Index turun 0,49 persen atau 16,02 poin menjadi 3.246,08 poin. Sebanyak 2,05 miliar saham berpindah tangan senilai 1,01 miliar dolar Singapura atau sekitar 738,27 juta dolar AS, dengan jumlah saham turun melampaui yang naik, sebanyak 231 terhadap 208. Indeks STI ditutup naik 1,31 persen atau 42,19 poin menjadi 3.262,10 poin pada Senin (2/10), demikian Xinhua. Equity World Samarinda |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |