Equity World Samarinda, Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat delapan poin menjadi Rp13.192 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.200 per dolar Amerika Serikat (AS). "Penguatan rupiah terhadap dolar AS dikarenakan ekspektasi ekonomi Amerika Serikat tidak sebaik perkiraan sebelumnya," kata Ekonom Samuel Aset Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta Secara teoritis, ia menambahkan bahwa dengan menggunakan metode Real Exchange rate (RER) dari Bank of International Settlement (BIS) rupiah juga masih berpotensi menguat terhadap dolar AS. Kendati demikian, lanjut dia, posisi cadangan devisa yang mencatatkan kenaikan dalam dua bulan terakhir, dan mencapai rekor tertingginya, tampaknya belum akan membuat rupiah menguat menembus level di bawah Rp13.000 per dolar AS. Ia mengatakan bahwa salah satu faktor yang dapat menahan apresiasi rupiah diantaranya kebijakan kenaikan suku bunga The Fed dan penurunan neraca The Fed, kondisi itu bisa membuat aliran dana kembali ke Amerika Serikat. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang berada dalam area positif turut menjaga fluktuasi mata uang rupiah bergerak di area positif. Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,91 persen menjadi 48,67 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,68 persen menjadi 54,64 dolar AS per barel. "Kenaikan harga minyak dapat menjaga pergerakan rupiah selanjutnya," ujarnya. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini (13/9) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.206 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.186 per dolar AS. Equity World Samarinda
0 Comments
Equityworld Futures Samarinda, Saham-saham Jerman ditutup lebih kuat pada Selasa (12/9), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt naik 49,53 poin atau 0,40 persen menjadi 12.524,77 poin. Perusahaan jasa perbankan dan keuangan global Jerman, Deutsche Bank, membukukan keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya melonjak 3,80 persen. Berikutnya, saham Commerzbank dan produsen otomotif Volkswagen yang masing-masing meningkat 2,43 persen dan 1,69 persen. Di sisi lain, kelompok energi RWE mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 2,66 persen. Diikuti oleh saham kelompok perusahaan energi lainnya, E.ON, yang berkurang 2,03 persen, serta perusahaan kimia dan barang konsumsi Henkel turun 0,82 persen. Pembuat otomotif Daimler merupakan saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 263,17 juta euro (314,04 juta dolar Amerika Serikat). Equityworld Futures Samarinda Equityworld Futures Samarinda, Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin ditutup menguat sebesar 14,76 poin ditopang sajam-saham berbasis konstruksi. IHSG BEI ditutup naik 14,76 poin atau 0,25 persen menjadi 5.871,88 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 1,03 poin (0,10 persen) menjadi 977,50 poin. "Pelaku pasar kembali melakukan aksi beli dengan saham-saham bidang konstruksi cenderung menjadi incaran," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin. Menurut dia, estimasi akan membaiknya pembangunan infrastruktur di dalam negeri pada kuartal ketiga ini menjadi salah satu faktor pemicu investor mengakumulasi saham sektor itu. Ia menambahkan bahwa sentimen positif juga datang dari menguatnya harga minyak sawit mentah (CPO). Situasi itu dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengakumulasi saham-saham berbasis CPO. Di sisi lain, lanjut dia, pergerakan mata uang rupiah yang kembali menguat serta beberapa data ekonomi nasional yang positif juga turut menjadi faktor penopang IHSG. Diharapkan sentimen dari dalam negeri itu dapat terjaga sehingga mampu mempertahankan kenaikan IHSG ke depannya. Sementara itu, Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi di tengah aliran dana asing yang cenderung masih keluar dari pasar saham domestik. "Walaupun dana asing keluar dari pasar saham tidak terlalu besar, namun cukup memberikan beban terhadap pola gerak IHSG," katanya. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Senin, 11/9), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar reguler sebesar Rp425,82 miliar. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 324.779 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,738 miliar lembar saham senilai Rp5,369 triliun. Sebanyak 203 saham naik, 132 saham menurun, dan 113 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan. Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 270,95 poin (1,41 persen) ke 19.545,77, indeks Hang Seng menguat 286,66 poin (1,04 persen) ke 27.955,13, dan Straits Times melemah 0,05 poin (0,00 persen) ke posisi 3.228,51. Equityworld Futures Samarinda PT Equityworld Samarinda, Harga minyak global berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena Badai Irma - salah satu badai paling kuat dalam satu abad terakhir, melaju menuju negara bagian Florida, Amerika Serikat. Irma, badai besar kedua yang mendekati Amerika Serikat dalam dua minggu ini, telah membunuh 14 orang dan menghancurkan pulau-pulau di Karibia, bisa melumpuhkan kilang-kilang dan menyebabkan kekurangan bahan bakar dalam beberapa hari ke depan. Statistik menunjukkan pendahulu Badai Irma, Harvey telah menyebabkan penutupan terhadap seperempat kilang-kilang AS. Para analis mengatakan harga minyak turun akibat aktivitas penyulingan rendah menyusul Badai Harvey, yang secara tajam mengurangi permintaan minyak mentah. Sementara itu, meningkatnya persediaan AS juga membebani pasar. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Kamis (7/9) bahwa stok minyak mentah AS meningkat 4,6 juta barel pekan lalu, lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 4,0 juta barel. Patokan AS, minnyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 1,61 dolar AS menjadi menetap di 47,48 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, turun 0,71 dolar AS menjadi ditutup di 53,78 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan Xinhua. PT Equityworld Samarinda Equity World Samarinda, Saham-saham Jerman berakhir menguat pada Kamis (7/9), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt naik 82,09 poin atau 0,67 persen menjadi 12.296,63 poin. Kelompok energi RWE meraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan sahamnya melonjak 3,29 persen. Diikuti oleh saham pembuat pakaian dan peralatan olah raga Jerman Adidas serta raksasa industri Thyssenkrupp, yang masing-masing naik 1,63 persen dan 1,57 persen. Di sisi lain, perusahaan jasa perbankan dan keuangan Jerman Commerzbank mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan sahamnya jatuh 2,52 persen. Diikuti oleh saham Deutsche Bank dan perusahaan perawatan kesehatan Eropa Fresenius SE, yang masing-masing turun 1,58 persen dan 1,08 persen. Produsen otomotif Daimler merupakan saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 371,28 juta euro (444,45 juta dolar AS). Demikian laporan Xinhua. Equity World Samarinda Equityworld Futures Samarinda, Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu ditutup melemah tipis sebesar 5,84 poin dipicu aksi lepas saiam oleh investor asing. IHSG BEI ditutup turun 5,84 poin atau 0,10 persen menjadi 5.824,13 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 1,56 poin (0,16 persen) menjadi 969,58 poin. "IHSG bergerak melemah, saham-saham sektor perbankan menjadi salah satu penekan," kata analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu. Menurut Lanjar Nafi, investor aasing yang kembali melakukan aksi lepas saham menjadi salah satu faktor yang menekan IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Rabu, 6/9), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar reguler sebesar Rp973,88 miliar. "Investor domestik menjaga IHSG untuk tidak tertekan lebih dalam disaat investor asing melakukan aksi jual," katanya. Sementara itu, analis Indosurya Mandiri Sekuritas, William Surya Wijaya menambahkan bahwa laju IHSG kembali tertahan, namun kondisi ekonomi nasional yang relatif stabil dapat mendorong investor kembali melakukan aksi belinya sehingga IHSG dapat bergerak di area positif. "Kondisi perekonomian nasional yang optimis akan menopang pergerakan IHSG ke depannya. Pemerintah juga cukup sigap mengantisipasi situasi global," kata William Surya Wijaya. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 313.756 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,088 miliar lembar saham senilai Rp6,353 triliun. Sebanyak 147 saham naik, 162 saham menurun, dan 128 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan. Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 27,84 poin (0,14 persen) ke 19.357,97, indeks Hang Seng melemah 127,59 poin (0,46 persen) ke 27.613,76, dan Straits Times melemah 18,79 poin (0,58 persen) ke posisi 3.232,47. Equityworld Futures Samarinda Equityworld Futures Samarinda, Saham Tokyo tercatat datar pada awal perdagangan Selasa, dengan sentimen yang didukung oleh lemahnya yen dan para investor yang terus mengkhawatirkan perkembangan baru dalam krisis nuklir di Korea Utara. AFP melaorkan, indeks acuan Nikkei 225 menguat 0,02 persen, atau 4,10 poin, menjadi 19.512,35 di awal perdagangan pagi. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas tercatat turun 0,06 persen, atau 0,92 poin, menjadi 1.602,63. (kn) Equityworld Futures Samarinda PT Equityworld Samarinda, Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melemah 50,31 poin mengikuti bursa saham di kawasan Asia menyusul kekhawatiran investor terhadap geopolitik di semenanjung Korea. IHSG BEI ditutup turun 50,31 poin atau 0,85 persen menjadi 5.813,74 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 10,44 poin (1,06 persen) menjadi 966,88 poin. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa mengikuti mayoritas bursa di kawasan Asia, IHSG tertekan cukup dalam dengan indeks sektor industri dasar, aneka industri, dan pertambangan memimpin pelemahan. "Beberapa investor memilih untuk menahan diri pada pembelian ekuitas dalam menghadapi meningkatnya ketidakstabilan geopolitik," katanya. Ia mengatakan bahwa sentimen dari dalam negeri mengenai pertumbuhan pinjaman hingga data tingkat inflasi tahunan yang stabil disertai indeks kinerja manufaktur yang naik di atas ekspektasi tidak mampu menahan aksi jual investor pada perdagangan awal pekan ini (4/9). Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Senin, 4/9), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp562,21 miliar. Analis Indosurya Mandiri Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa sentimen dari dalam negeri yang terbilang positif dapat membuka ruang bagi IHSG untuk kembali bergerak di area positif. Agustus 2017 yang mencatatkan deflasi akan menjadi sentimen jangka panjang bagi industri pasar modal. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2017, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2017 sebesar 2,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 3,82 persen. "Data perekonomian bulanan terlansir deflasi akan memberikan sentimen jangka panjang yang bagus bagi pertumbuhan perekonomian negara, yang akhirnya beribas positif pada pasar saham," katanya. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan mencapai 288.226 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,729 miliar lembar saham senilai Rp5,170 triliun. Sebanyak 105 saham naik, 232 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan. Di bursa regional, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo turun 183,22 poin (0,93 persen) ke 19.508,25, indeks Hang Seng bursa Hong Kong melemah 212,90 poin (0,76 persen) ke 27.740,26, dan Straits Times Singapura melemah 40,29 poin (1,41 persen) ke posisi 3.230,97. PT Equityworld Samarinda Equity World Samarinda, Bank Indonesia memandang meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea menyusul diluncurkannya rudal oleh Korea Utara menjadi tekanan serius bagi stabilitas keamanan yang juga berdampak pada stabilitas keuangan global. "Sebelumnya risiko geopolitik itu lebih banyak melihat dari kondisi Eropa. Tetapi terakhir kondisi Semenanjung Korea betul betul menjadi perhatian dan ini sesuatu yang memang sebaiknya jangan sampai jadi kondisi yang menegangkan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis. Instabilitas di kawasan semenanjung Korea ini pun, kata Agus, menjadi perhatian besar bagi Bank Indonesia dalam menentukan arah kebijakan di sisa tahun 2017. Namun sejauh ini, ujarnya, krisis semenanjung Korea belum berdampak pada stabilitas ekonomi Indonesia. Jika ada fluktuasi pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kata Agus, masih dalam rentang yang terjaga dan membuat Bank Sentral nyaman. "Inflasi terjaga, dan kita juga seperti disampaikan Presiden Joko Widodo, optimisme ini harus betul-betul dibangun, karena makro ekonomi kita dalam keadaan baik," ujar dia. Lebih lanjut, kata Agus, terjaganya kondisi makro ekonomi semestinya disadari para pelaku usaha. Saat ini, kata dia, menjadi momentum bagi pengusaha dan investor untuk berekspansi dan berinvestasi. "Ini harus menjadi pesan untuk dunia usaha untuk betul-betul melakukan kegiatan usahanya secara lebih ekspansif," ujarnya. Equity World Samarinda |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |