EquityWorld Futures - Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan libur bursa menyambut hari raya Lebaran pada selama seminggu, mulai hari Senin 3 Juni 2019 hingga Jumat 7 Juni.
Dalam jadwal libur bursa yang dilansir dari laman IDX, tanggal 3, 4 dan 7 Juni merupakan cuti bersama. Sementara tanggal 5 dan 6 merupakan hari raya Idul Fitri. Apa yang dilakukan BEI sama seperti Bank Indonesia (BI). Bank sentral juga telah tenetapkan untuk meniadakan seluruh kegiatan operasional pada 3-7 Juni 2019 atau selama cuti bersama libur Lebaran. BACA JUGA : PT EquityWorld Futures : IHSG Menguat 21 Poin di Jeda Sesi I Hal ini dilakukan sebagaimana Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PAN RB pada 2 November 2018 tentang hari libur nasional dan cuti bersama 2019. Kegiatan operasional yang ditiadakan mencakup, operasional sistem BI RTGS (Real Time Gross Settlement), BI SSSS (Scripless Securities Settlement System), BI ETP (Electronic Trading Platform). Kemudian Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI), layanan kas, serta transaksi operasi moneter rupiah dan valas. Sementara operasional perbankan menjadi pertimbangan dan kewenangan masing-masing bank. EquityWorld Futures
0 Comments
EquityWorld Futures - PT Freeport Indonesia mencari pinjaman sekira USD3 miliar atau setara Rp42,6 triliun (kurs Rp14.200 per USD) guna membiayai pembangun smelter atau fasilitas pemurnian di Gresik, Jawa Timur.
"Masih dalam proses pembicaraan, tapi banyak yang minat. Mungkin sudah 15 bank yang berminat, bank asing dan nasional," BACA JUGA : PT EquityWorld Futures : Harga Emas Berjangka Makin Perkasa Meski tidak menjelaskan secara gamblang porsi pinjaman yang akan dicari, Tony berharap pinjaman bisa cair pada tahun ini. Perusahaan itu menargetkan konstruksi smelter konsentrat tembaga itu bisa dimulai pada awal 2020. "Kami sedang bicarakan dengan bank, kami bicara bentuk (pinjaman), jumlahnya, detailnya itu masih dalam pembicaraan," Saat ini progres penyiapan lahan untuk pembangunan smelter terus berjalan. EquityWorld Futures EquityWorld Futures - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis akan ada tambahan 38 emiten baru tahun 2019 ini. Setidaknya dari 38 perusahaan tersebut, sebanyak 13 emiten sudah listing dan 25 masih dalam proses. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan, pihaknya meyakini 25 calon emiten tersebut akan melantai di bursa pada semester dua tahun ini.
Sebab dokumen yang disampaikan pada otoritas bursa sudah lengkap. “Kita yakin 25 perusahaan ini masuk semua. Dokumen yang masuk sudah cukup lengkap. Ada beberapa dokumen sedang diperbaiki dan sudah diperbaiki,” . Dia mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong agar lebih banyak calon emiten baru mencari pendanaan di pasar modal. Kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sedang meningkat merupakan momentum yang tepat bagi calon emiten untuk melantai. BACA JUGA : PT EquityWorld Futures : Harga Emas Berkilau berkat Lesunya Pasar Saham “Karena kondisi pasar saat ini sedang mendukung,” Menurutnya, tahun politik tidak memberikan dampak negatif pada rencana calon emiten untuk melantai. Baginya, bila perusahaan belum melengkapi dokumen-dokumen, maka ada tim penilai menyampaikan informasi yang di butuhkan. “Ada beberapa dokumen yang belum masuk. Kami tunggu dukungan dari underwriter dan entrepreneur untuk menyampaikan dokumen. Ini sebenarnya kami pantau. Jumlah yang saya sampaikan adalah dokumen perusahaan yang sudah masuk dan dievaluasi, jadi sudah pasti,” Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) memasang target pencatatan saham 75 emiten baru hingga akhir tahun. Emiten terbaru adalah PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) resmi melantai. Perusahaan yang mempunyai hotel di Majalengka, Jawa Barat, ini menjadi emiten ke-13 yang go public tahun ini. Pada pencatatan perdana ini, saham Fitra Hotel naik 69,61% ke level Rp173. Hal ini membuat harga sahamnya menyentuh batas auto reject atas (ARA) sehingga transaksi per dagangan dihentikan. Direktur Utama Fitra Hotel, perseroan menawarkan saham perdana 220 juta lembar. Jumlah tersebut setara 36,67% dari modal disetor perusahaan. Harga IPO saham ini Rp102 per lembar naik dari nilai nominal Rp100 setelah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). “Dengan mempertimbangkan hasil bookbuilding yang telah dilakukan oleh penjamin emisi, dengan melakukan kegiatan penjajakan kepada para investor, maka ditetapkan harga penawaran Rp102 per saham,” Rizal menjelaskan, pihaknya menghimpun dana segar dari para investor sebanyak Rp22,40 miliar setelah melepas saham. Dana IPO itu rencananya 49% digunakan untuk membeli tanah seluas 2.320 meter melalui anak usaha, PT Bumi Majalengka Permai. Di atas tanah itu akan dibangun Convention Hall pada Juli 2019 dan ditargetkan beroperasi empat bulan sesudahnya. Dana pembangunan Convention Hall ini menggunakan 30% dari dana IPO. Sisanya sekitar 21% digunakan sebagai modal kerja. Selain menawarkan saham perdana, Hotel Fitra juga menerbitkan 132 juta Waran Seri I atau 34,73% dari jumlah saham. EquityWorld Futures PT EquityWorld Futures : Harga Emas Merosot Lemah oleh Data China & Kesepakatan AS-Meksiko6/11/2019 EquityWorld Futures - Harga emas safe-haven merosot pada hari Senin di sesi Asia ketika saham-saham menguat naik setelah data China yang kuat dan terjadi perjanjian di antara Amerika Serikat-Meksiko.
Emas berjangka untuk penyerahan Agustus, diperdagangkan di divisi Comex Bursa Perdagangan New York, anjlok 1,0% pada $1,332.05 per ons pukul 12.15 WIB. Secara keseluruhan surplus perdagangan China pada bulan Mei secara signifikan melebihi ekspektasi meskipun ada kekhawatiran sengketa perdagangan Tiongkok-AS yang sedang berlangsung, data resmi menunjukkan pagi ini. BACA JUGA : PT EquityWorld Futures : Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Asia Sementara itu, AS dan Meksiko mencapai kesepakatan migrasi akhir pekan lalu untuk mencegah terjadi perang tarif, setelah Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan menerapkan tarif impor 5% bagi semua barang Meksiko minggu ini jika Meksiko tidak berkomitmen untuk memperketat perbatasannya. Meskipun jatuh hari ini, beberapa analis masih percaya emas dapat menyentuh $1.400 per ons tahun ini karena investor melakukan lindung nilai risiko. "Semua kelas aset yang dominan memiliki tanda tanya di atas mereka saat ini, yang umumnya ketika emas ikut bermain," "Ada cukup banyak unsur risiko dalam prospek ekonomi dunia, masih ada tingkat risiko geopolitik, mata uang tampak tidak stabil, dan fakta bahwa pasar sedang melihat resesi, pasar ekuitas jelas terancam," Harga emas menerima beberapa dukungan akhir pekan lalu oleh laporan pekerjaan AS yang lemah dirilis pada hari Jumat, yang meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga. Analis sudah memperkirakan pemangkasan sebelum data keluar. Ini karena ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan China meningkatkan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan pekan lalu bahwa bank sentral akan "bertindak sesuai dengan kebutuhan untuk mempertahankan ekspansi ekonomi." Di bidang perdagangan China-AS, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada akhir pekan bahwa AS akan "maju dengan rencana kami" untuk mengenakan tarif lebih banyak jika pembicaraan dengan China tidak berjalan dengan baik. Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan membahas masalah-masalah terkait perdagangan dengan rekannya dari Tiongkok Xi Jinping bulan ini di Jepang selama pertemuan G-20. EquityWorld Futures |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |