Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.556,35 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,15%.
Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.536,40 dan resistance pada USD1.564,10. Baca Juga: PT Equityworld Futures : Emas Melemah Setelah Kesepakatan Dagang AS-Cina Resmi Diteken Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,00% dan diperdagangkan pada USD96,960. Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret jatuh 0,17% dan diperdagangkan pada USD17,957 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 0,24% dan diperdagangkan pada USD2,856 per pon. Equityworld Futures
0 Comments
Equityworld Futures - Awal pekan kedua bulan Januari ini dibuka dengan banyak berita menarik, mulai dari nilai tuakr Rupiah yang terus menguat, mencapai titik tertinggi sejak 2018, dan juga mulai beroperasinya dompet digital asal Cina di Indonesia, serta harga emas yang meski dinilai memasuki pekan yang berat namun berpotensi menguat, tentunya dengan beberapa catatan.
1. Rupiah Menggilas Dolar AS (lagi) Penantian terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Cina ternyata berdampak positif pada nilai tukar USD/IDR yang kembali berlanjut menggilas nilai Dolar AS. Sampai penutupan perdagangan di pasar spot pada hari Senin trennya terus menguat ke level Rp 13.668 per dolar AS atau naik 0.63%, setelah sepanjang hari Senin bergerak di kisaran 13.670,0 13.695,0. Rupiah ternyata juga yang paling tinggi penguatannya di kawasan Asia, melampaui won Korea yang naik 0,45% dan yuan Cina juga naik 0,44% serta ringgit Malaysia dan peso Filipina yang masing-masing juga menguat 0,36% dan 0,32%. 2. Selamat Datang WeChat Pay Terhitung awal Januari tahun ini, Wechat Pay telah resmi mengantongi izin operasi dari Bank Indonesia, setelah Wechat Pay menggandeng PT Bank CIMB Niaga (JK:BNGA) Tbk, yang selanjutnya menjadi lembaga acquirer atau perseroan yang berhak memproses uang elektronik yang diterbitkan Wechat Pay. Baca juga: PT Equityworld Futures : Futures emas lebih rendah selama sesi AS Namun layanan ini hanya tersedia bagi turis Cina yang berkunjung ke Indonesia, dan pengembangannya akan difokuskan pada daerah-daerah tujuan wisatawan seperti Bali. Tidak mau ketinggalan dari WeChat Pay, AliPay juga bersiap-siap masuk ke Indonesia dengan menggandeng Bank Mandiri (JK:BMRI) dan direncanakan bisa beroperasi pada triwulan pertama 2020. 3. Emas Masih Jadi Pilihan? Harga emas dunia kembali melemah pada perdagangan dan berdasarkan data investing.com pada pukul 21.00 WIB XAU/USD diperdagangkan di level US$ 1.555.25/troy ons, atau melemah 0,31% di pasar spot. Penandatangan kesepakatan dagang tahap satu AS-Cina akan kembali menjadi tantangan utama bagi emas karena ketika perang dagang resmi berakhir, laju pertumbuhan ekonomi global diharapkan akan lebih terakselerasi dan para investor biasanya akan kembali masuk ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil tinggi. Emas yang merupakan aset tanpa imbal hasil akan menjadi tidak menarik lagi, dan merujuk pada pola lama harganya biasanya akan tertekan. Namun masih ada peluang bagi emas untuk kembali menguat jika The Fed tetap pada pernyataannya tidak akan menaikkan suku bunga di tahun ini dan jika suku bunga berpeluang kembali dipangkas, emas tentunya akan melesat lagi. Equityworld Futures PT Equityworld Futures : Tinjauan dan Kalender Energi-Logam Mulia Pekan 13-17 Januari 20191/13/2020 Equityworld Futures - Minyak West Texas Intermediate AS mencapai tingkat tertinggi delapan bulan di atas 64 per barel dan patokan minyak mentah AS ini malah membukukan kerugian mingguan terbesar selama lebih dari enam bulan.
Dalam sepekan ini, dunia telah berada di ambang perang AS-Iran dan kini telah bergerak jauh dari situasi suram itu sehingga menghapus risiko besar yang telah menciptakan banyak buih pada minyak di minggu penuh pertama 2020. Pasokan produk minyak mentah dan bahan bakar, sementara itu, telah melonjak ke tingkat yang tidak terlihat selama setahun, menambah kesulitan bagi tren bullish minyak. Bagi yang mengikuti kisah pergerakan drastis $4 per barel sepekan, memunculkan pertanyaan yang membingungkan: Peluru apa yang tersisa di pasar, jika ada, untuk mendorong harga kembali naik? Jawabannya, tentu saja, adalah pengurangan produksi OPEC. Dan mungkin juga kesepakatan tahap satu AS-Cina yang akan ditandatangani di Gedung Putih minggu ini, menurut pemerintahan Trump dan Xi. Sebagian besar analis berspekulasi bahwa minyak mentah AS akan menembus $60, WTI akan diperdagangkan dalam kisaran sedikit di bawah level support itu. Demikian pula untuk Brent, yang menetap di level terendah dalam sebulan pada hari Jumat di bawah $65. Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jelang Penandatanganan Kesepakatan Dagang AS-Cina Menariknya, prospek emas sama beratnya dengan minyak, meskipun berada di sisi yang lebih tinggi. Seperti halnya minyak, emas melonjak setelah ketegangan AS-Iran, mencapai level tertinggi 7 tahun mendekati $1.600, setelah Teheran meluncurkan serangan roket terhadap pangkalan udara Amerika di Irak untuk membalas pembunuhan AS terhadap jenderal Iran, Qassem Soleimani. Tetapi bahkan setelah eskalasi AS-Iran, logam kuning tetap naik karena investor tetap melakukan lindung nilai terhadap risiko lain, seperti harga indeks saham AS menyentuh tingkat tertinggi sepanjang masa. Emas berjangka COMEX untuk penyerahan Februari di New York menyelesaikan perdagangan Jumat naik $5,80, atau sebesar 0,4%, di $1,560,10 per ons. Harga mencapai 1.613,30 tepat setelah terjadi serangan roket Iran pada hari Selasa. Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, ditutup naik $9,46, atau 0,6%, di 1,562,20 per ons. Harga mencapai $1,611.52 awal pekan. Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jelang Penandatanganan Kesepakatan Dagang AS-Cina Tinjauan Energi Konflik AS-Iran mungkin masih jauh dari kata selesai, tetapi kekhawatiran yang mungkin mendominasi pasar mengimbangi risiko pasokan untuk saat ini. WTI anjlok sebesar 6,4% dalam sepekan, tingkat terbesar sejak pekan yang berakhir 30 Juni. Brent kehilangan nilai 5,3%. Harga minyak berada di bawah tekanan sejak Rabu lalu setelah Presiden Donald Trump menahan diri untuk menanggapi serangan roket Teheran terhadap pangkalan udara AS-Irak. Sebelum penurunan itu, minyak mentah telah berada dalam reli yang kuat, dengan WTI mencapai tingkat tertinggi April di $65,65 dan Brent melonjak mendekati puncak empat bulan di $71,28 di tengah spekulasi perang besar AS-Iran. Bahkan dalam laporan media dari Beijing pada hari Kamis lalu mengkonfirmasi bahwa Cina akan segera menandatangani kesepakatan perdagangan tahap satu tidak bisa membuat minyak melaju naik. Amerika Serikat mengeluarkan sanksi lebih keras terhadap Iran pada hari Jumat lalu, menargetkan industri logam Iran bernilai miliaran dolar, sebagai bagian dari kampanye "rasa sakit maksimum" Gedung Putih yang bertujuan melumpuhkan ambisi nuklir Teheran. Komandan Pengawal Revolusi Iran juga telah bersumpah melakukan "balas dendam yang lebih keras" terhadap Amerika Serikat setelah serangan terhadap pangkalan udara tidak membunuh prajurit AS. Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jelang Penandatanganan Kesepakatan Dagang AS-Cina Sementara serangan AS tidak secara langsung mempengaruhi produksi dan pengiriman minyak, trader minyak mentah pada awalnya menilai elemen risiko yang lebih tinggi ke pasar karena kekhawatiran bahwa Teheran akan membalas. Baik Iran maupun Irak adalah anggota OPEC, yang bersama-sama dengan Arab Saudi, menyumbang sekitar 40% dari produksi minyak dunia. Pada hari Rabu, kapal tanker minyak mentah sengaja menghindari Selat Hormuz di sekitar Iran untuk berada di sisi yang aman, kata para trader. Menambah bobot pada minyak yakni lonjakan pasokan minyak mentah dan bahan bakar AS. Dalam data inventaris Rabu silam, Badan Informasi Energi (EIA) AS mengatakan cadangan minyak mentah naik 1,2 juta barel untuk pekan yang berakhir 3 Januari, dibandingkan ekspektasi pasar untuk penurunan 3,6 juta barel. Persediaan bensin melonjak sebesar 9,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi peningkatan sebanyak 2,7 juta barel. Stok distilasi naik 5,3 juta barel, dibandingkan perkiraan untuk kenaikan 3,9 juta barel. Kalender Energi Sepekan Senin, 13 Januari Perkiraan pasokan minyak mentah dari Genscape Cushing (data pribadi) Selasa, 14 Januari Laporan mingguan stok minyak American Petroleum Institute. Rabu, 15 Januari Laporan mingguan EIA tentang persediaan minyak Kamis, 16 Januari Laporan mingguan cadangan gas alam Jumat, 17 Januari Jumlah rig mingguan dari Baker Hughes. Tinjauan Logam Mulia Emas bergerak menguat tatkala tiga indeks utama AS mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat silam, sebelum Wall Street kembali ditutup melemah. Indeks Dow melintasi angka 29.000 poin pertama kalinya bahkan setelah data pertumbuhan lapangan kerja AS yang kurang baik dari data untuk Desember. Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jelang Penandatanganan Kesepakatan Dagang AS-Cina Di saat emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan pergerakan saham-saham sebelumnya, sejak tahun lalu korelasi terbalik ini tampaknya telah berubah karena investor menginginkan asuransi terhadap kemungkinan pembalikan yang dapat terjadi tiba-tiba di Wall Street setelah serangkaian pencapaian rekor tertinggi pada indeks saham. Emas spot tahun lalu ditutup naik 18% sementara emas berjangka naik 16%. Keduanya naik sekitar 0,5% atau lebih sepekan ini, naik hampir 3% sejak awal tahun 2020. "Emas melanjutkan kisaran perdagangan baru yang lebih tinggi bersama dengan kenaikan saham-saham yang lebih baik dan penguatan dolar," "Seperti yang kita lihat, Anda tidak dapat menghitung emas dengan kekuatan saham-saham dan dolar AS." Indeks Dolar AS mencapai tingkat tertinggi satu minggu di 97,303 pada hari Jumat sebelum berbalik datar di 97,08. Equityworld Futures Equityworld Futures - Harga emas sedikit turun di atas $60 dari tingkat tertinggi yang dicapai kemarin, pertanyaan yang muncul di benak investor dan trader emas adalah, ke mana arah emas selanjutnya? Tren harga emas tetap sangat bullish. Kenaikan harga emas terbaru yang dimulai pada hari Jumat lalu pasca serangan pesawat tanpa awak AS di Irak yang menewaskan Mayor Jenderal Soleimani Iran dengan cepat terkikis ketika kedua pihak bersikap tenang, dan potensi konflik besar juga berkurang.
Setelah itu jelas bahwa ada jalan yang diambil oleh Amerika Serikat dan Iran yang akan menyebabkan penurunan eskalasi konflik berdampak pada harga emas karena ketidakpastian dengan cepat juga turut menghilang. Baca Juga: PT Equityworld Futures : Futures emas lebih rendah pada masa dagang Asia Menurut laporan yang dilansir Kitco, indikasi terang tentang kemana harga emas akan menuju sebelum trader mengakui bahwa anjloknya harga dipicu berkurangnya kemungkinan terjadinya perang sehingga para trader dan investor akan kembali fokus pada alasan utama XAU/USD telah mendapatkan nilai itu secara stabil dan konsisten. Banyak mengakui poros utama dan pembalikan kebijakan moneter tidak hanya datang dari Federal Reserve, tetapi juga Bank Sentral Eropa (ECB), Bank of Japan (BoJ), serta Bank Rakyat China (PBOC) telah terjadi. Ada tiga tindakan yang diambil bank sentral secara global yang sangat mendukung penetapan harga emas. Pertama adalah pengurangan suku bunga sebagai contoh Federal Reserve memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun lalu, dan berencana untuk mempertahankan suku bunga di mana mereka berada sepanjang tahun 2020. Kedua adalah akumulasi aset oleh bank sentral untuk menyuntik pertumbuhan ekonomi negara. Federal Reserve, misalnya, diam-diam membeli aset senilai $60 miliar setiap bulannya. Terakhir yang ketiga adalah akumulasi emas fisik oleh bank sentral di seluruh dunia. Akumulasi emas ini dimulai dengan tenang pada tahun 2018 dan memicu peningkatan kepemilikan emas yang luar biasa di berbagai brankas bank sentral. Equityworld Futures PT Equityworld Futures : Trump Redakan Situasi Hadapi Iran, Emas Jatuh setelah Capai $1.6001/9/2020 Equityworld Futures - Pergerakan reli emas kini telah kembali surut dengan Presiden AS Donald Trump memilih untuk tidak melanjutkan eskalasi lain dari konflik Amerika Serikat dan Iran. Tapi hal tersebut tidak menghentikan buyer safe haven untuk mendorong harga ke tingkat tertinggi hampir tujuh tahun di atas $1.600.
Sementara penurunan 1% lebih logam kuning pada sesi itu merupakan pergerakan yang paling tajam selama lebih dari sebulan dan dorongan kuat di atas $1.600 dapat membantu harapan optimis buyer emas bahwa reli emas di tahun 2020 ini masih berada di tahap awal. Emas berjangka COMEX untuk penyerahan Februari di New York ditutup turun $14,10, atau sebesar 0,9%, di $1,560,20 per ons. Kontrak emas berjangka ini turun sebanyak 1,2% dalam perdagangan pasca-penyelesaian pada pukul 02.35 PM ET (19:35 GMT). Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Melemah Ditengah Penurunan Ketegangan AS-Iran Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, jatuh $20,15, atau sebesar 1,3%, di $1,553,74. Beberapa analis emas menyampaikan prediksinya tentang logam kuning yang dapat mengalami penurunan lebih lanjut. Dan analis lain mengatakan rebound dari penurunan pada Kamis pagi sangat mungkin terjadi. "Terlepas dari apa yang terjadi dalam jangka pendek, saya tetap berpandangan bullish secara fundamental pada emas karena bursa saham AS dinilai terlalu tinggi dan keinginan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga global pada level rendah yang luar biasa ini," ungkap Fawad Razaqzada, analis forex.com di London. "Tren bullish emas hampir tidak memiliki bubuk kering yang tersisa, dengan jumlah posisi beli yang ekstrem, dan posisi ini lebih besar daripada perkiraan yang dimiliki per trader," tandas TD Securities dalam catatan. "Ini menambah dukungan bagi pandangan kami bahwa emas dapat mengalami masa overbought (jenuh beli, red) untuk jangka pendek." Equityworld Futures PT Equityworld Futures : Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Antam Naik Rp15.000 Dekati Rp800.000/Gram1/8/2020 Equityworld Futures - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali mencetak rekor baru. Pada hari ini, harga emas Antam hampir menyentuh Rp800.000 per gram.
Mengutip laman resmi Antam, harga emas Antam naik Rp15.000 dibanderol menjadi Rp799.000 per gram. Sebelumnya, harga emas Antam cetak rekor di Rp784.000 per gram pada perdagangan Selasa 7 Januari 2020. Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis di Tengah Konflik Timur Tengah Mengutip laman resmi Antam, berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini: - 0,5 gram: Rp424.000 - 1 gram: Rp799.000 - 2 gram: Rp1.547.000 - 3 gram: Rp2.299.000 - 5 gram: Rp3.815.000 - 10 gram: Rp7.565.000 - 25 gram: Rp18.805.000 - 50 gram: Rp37.535.000 - 100 gram: Rp75.000.000 - 250 gram: Rp187.250.000 - 500 gram: Rp374.300.000 - 1.000 gram: Rp748.600.000. Equityworld Futures Equityworld Futures - Harga emas menyentuh tingkat tertinggi tujuh tahun. Kenaikan tersebut ditopang pandangan bullish logam kuning dari Goldman Sachs ketika investor yang menghindari risiko masuk ke safe haven di tengah konflik AS-Iran yang semakin memburuk.
Emas berjangka COMEX untuk penyerahan Februari di New York ditutup naik $16,40, atau sebesar 1,1%, di $1,568,80 per ons. Emas berjangka sebelumnya mencapai 1.588,65, level tertinggi sejak 2013, dengan beberapa analis menargetkan berikutnya $1.600. Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, naik $15,63, atau 1,0%, di $1.567,03 pada pukul 02:00 PM (20:00 GMT), setelah mencapai puncak $1,583.70 sebelumnya. Harga emas telah melonjak sejak terjadi serangan udara AS di dekat Bandara Baghdad pada hari Jumat silam yang menewaskan Qassem Soleimani, komandan pasukan Penjaga Revolusi Quds Iran. Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Jatuh, Pasar Terus Pantau Perkembangan Iran-AS "Tambahan eskalasi ketegangan AS-Iran dapat semakin meningkatkan harga emas," "Kami menemukan bahwa lonjakan dari ketegangan geopolitik menyebabkan harga emas beranjak tinggi ketika lonjakan itu berdampak cukup parah yang menyebabkan penurunan nilai mata uang," tambah Currie. "Ini paling sering terjadi selama perang atau eskalasi militer." Indeks dolar AS anjlok ke level terendah 6,5 bulan di 96,23. Di Wall Street, ketiga indeks saham utama dibuka melemah sebelum kinerja saham-saham teknologi mengalami rebound seperti Amazon (NASDAQ:AMZN) dan Alphabet (NASDAQ:GOOGL)). Harga minyak mencapai level tertinggi empat bulan, dengan patokan minyak mentah global Brent melewati level $70 per barel. Timur Tengah masih tetap waspada pada hari Senin ketika Iran dan Amerika Serikat saling memberikan ancaman. Pemimpin Tertinggi Teheran Ayatollah Ali Khameini bersumpah memberikan "balas dendam yang keras" atas pembunuhan Soleiman sementara Presiden AS Donald Trump mengatakan ia telah mengidentifikasi 52 target di Iran, termasuk situs-situs budaya, dalam rencana serangan balasan yang mungkin "tidak biasa". Iran juga mengatakan pihaknya mengabaikan batas pengayaan uranium untuk membuat senjata nuklir. Sementara itu, Parlemen Irak memilih untuk mengusir pasukan AS dari negaranya sehingga mendorong Trump untuk mengancam Baghdad dengan sanksi. Roket juga jatuh di seluruh Irak pada hari Senin, tanpa ada korban manusia yang dilaporkan. Terpisah, pertempuran pecah di Libya. Equityworld Futures Equityworld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada jeda perdagangan siang hari ini. IHSG turun 36,65 poin atau 0,58% ke 6.286,81.
Menutup jeda siang ini, terdapat 125 saham menguat, 263 saham melemah, dan 141 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp2,79 triliun dari 2,34 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Baca Juga: PT Equtiyworld Futures : Naik Rp8.000, Harga Emas Antam Kian Mahal Indeks LQ45 turun 6,93 poin atau 0,7% menjadi 1.014,56, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,02 poin atau 0,7% ke 694,43, indeks IDX30 turun 3,61 poin atau 0,6% ke 554,04, dan indeks MNC36 turun 2,80 poin atau 0,8% ke 352,05. Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) naik Rp34 atau 14,41% ke Rp270, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) naik Rp18 atau 6,21% ke Rp308, dan saham PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) naik Rp12 atau 5,88% ke Rp216. Adapun, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu saham PT Pikko Land Development Tbk (RODA) turun Rp15 atau 23,08% ke Rp50, saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) turun Rp66 atau 12,22% ke Rp474, dan saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) turun Rp10 atau 4,07% ke Rp236. Equityworld Futures PT Equityworld Futures : Awal Tahun 2020, Harga Emas Terus Menguat ke Level Tertinggi 4 Bulan1/3/2020 Equityworld Futures -Buyer emas pantang menyerah. Harga logam kuning telah mencapai tingkat tertinggi empat bulan, melanjutkan kenaikan moderat yang terus berlanjut hingga tahun 2020 dipicu kebutuhan investor atas lindung nilai terhadap risiko dari reli ekuitas yang makin meningkat.
Baik emas berjangka dan emas spot melewati $1.520 per ons, memantapkan cengkeramannya pada level penting $1.500 setelah bursa saham di Wall Street kembali mencapai rekor tertinggi mengantisipasi kesepakatan perdagangan AS-Cina yang bakal ditandatangani dalam waktu kurang dari dua minggu. Emas berjangka COMEX untuk penyerahan Februari di New York ditutup naik $5, atau sebesar 0,3%, menjadi $1,528.10 per ons. Emas berjangka mencapai level sesi tertinggi di $1.533,95 pada hari sebelumnya, puncak 6 September. Baca Juga: PT Equityworld Futures : Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Eropa Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, naik $9,50, atau 0,6%, di $1,526,39 pada pukul 02:00 PM ET (19:00 GMT), setelah mencapai puncak sebelumnya di $1,531,44. "Seperti yang kita lihat, Anda tidak dapat melepas emas dengan saham yang bergerak semakin tinggi dan lebih tinggi," "Ketiga indeks utama Wall Street mencapai level rekor tertinggi pada hari perdagangan pertama tahun 2020, memperpanjang reli dari tahun lalu, sebagai antisipasi bahwa kesepakatan perdagangan awal AS-Cina akan ditandatangani dalam waktu kurang dari dua minggu. Selain dari kesepakatan tahap satu, saham-saham juga didorong oleh berita bahwa Cina telah memangkas persyaratan cadangan bank domestiknya, membebaskan likuiditas dengan nilai setara dengan $115 miliar. Harga emas telah meningkat sejak awal Desember lantaran investor terus mencari aset lindung nilai dengan bursa di Wall Street mencapai rekor tertinggi. Emas fisik dan emas berjangka stagnan lebih dari $65 per ons selama tiga minggu terakhir dan kemudian merebut kembali level penting $1.500, meskipun Federal Reserve mengindikasikan pada awal Desember penghentian penurunan suku bunga yang diperkenalkan kembali setelah jeda selama empat tahun. Emas berjangka mengakhiri tahun 2019 naik sebesar 16% sementara emas spot meningkat 18%. Equityworld Futures Equityworld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali tahun 2020 pada siang ini melemah. IHSG turun 28,43 poin atau 0,45% ke 6.271,109.
Pada awal perdagangan 2020 siang ini, terdapat 153 saham menguat, 218 saham melemah, dan 154 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp1,8 triliun dari 2,5 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Baca juga: PT Equityworld Futures : Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Asia Indeks LQ45 turun 5,30 poin atau 0,48% menjadi 1.009,29, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,02 poin atau 0,72% ke 693,06, indeks IDX30 turun 2,58 poin atau 0,47% ke 551,28, dan indeks MNC36 naik 1,12 poin atau 0,32% ke 351,71. Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) naik Rp11 atau 22,00% ke Rp61, saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) naik Rp48 atau 12,00% ke Rp448, dan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk naik Rp65 atau 9,63% ke Rp740. Adapun, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) turun Rp36 atau 11,04% ke Rp290, saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) turun Rp32 atau 8,21% ke Rp358, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun Rp70 atau 4,64% ke Rp1440. Equityworld Futures |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Legalitas Badan Pengawasan Hubungi Kami Archives
November 2022
Categories |
Selamat Datang di, | PT EQUITYWORLD FUTURES SAMARINDA |